Salin Artikel

Pedagang di Gang Royal Mengaku Sulit Cari Makan, Wakil Walkot Jakut: Kami Tak Menutup Mata Pencarian Mereka

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Wali Kota Jakarta Utara Juaini Yusuf menegaskan, Pemerintah Kota (Pemkot) tidak menutup mengenai mata pencarian warga di Gang Royal.

Kawasan prostitusi tersebut memang telah ditertibkan Pemkot Jakut.

"Kami tidak menutup mata pencarian mereka," tegas Juaini ketika diwawancarai oleh Kompas.com, Senin (18/3/2024).

Juaini mengungkapkan, Pemkot Jakut hanya menutup tempat prostitusi di kawasan tersebut, bukan warung-warung warga. 

"Tempat yang kita tutup adalah tempat prostitusinya," sambungnya.

Juani menerangkan, masih banyak lokasi di sekitar Gang Royal yang bisa dimanfaatkan warga untuk berjualan.

"Masih banyak lokasi yang bisa dijadiin tempat untuk berjualan atau sebagainya," ucap Juaini

Juaini juga menilai, warga masih bisa mencari nafkah tanpa harus mengandalkan bisnis prostitusi di kawasan tersebut.

"Sebenarnya kalau untuk mencari nafkah masih bisa, kan enggak harus di Gang Royal," imbuhnya.

Juaini juga mengingatkan kepada para pedagang di sekitar Gang Royal untuk bersabar.

Sebab, menurutnya, ketika seseorang berjualan pasti ada masa pasang surutnya dan tidak selalu ramai.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, sejumlah pedagang di kawasan bekas prostitusi Gang Royal mengeluh karena dagangannya sepi dan sulit untuk mencari makan.

Sepinya pembeli tersebut mereka rasakan setelah penutupan kawasan Gang Royal pada tahun 2023 lalu.

"Iya sepi orang kadang-kadang laku cuma dua gelas kopi doang, ini udah dua malam enggak laku," ucapnya sambil bersedih ketika diwawancarai oleh Kompas.com, Rabu (13/3/2024).

Nurbani (56), pedagang nasi uduk di kawasan Gang Royal, juga mengaku terdampak.

"Saya di sini dagang nasi uduk, kena imbasnya juga, karena penghuni sudah enggak ada," terangnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2024/03/18/10522681/pedagang-di-gang-royal-mengaku-sulit-cari-makan-wakil-walkot-jakut-kami

Terkini Lainnya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Megapolitan
Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Megapolitan
Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung 'Political Will' Heru Budi

Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung "Political Will" Heru Budi

Megapolitan
Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Megapolitan
Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Megapolitan
Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke