Salin Artikel

Ngabuburit ke Masjid Kubah Emas, Tempat Ibadah yang Adopsi Gaya Arsitektur Timur Tengah

DEPOK, KOMPAS.com - Jika Anda sedang berada di daerah Meruyung, Depok, sempatkan diri berkunjung ke Masjid Kubah Emas, masjid megah nan elok yang diresmikan pada 2006.

Masjid Kubah Emas Dian Al-Mahri mulai dibangun April 1999 dan diresmikan pada 31 Desember 2006. Proses pembangunan hampir tujuh tahun hingga akhirnya masjid mulai dapat digunakan masyarakat umum.

"Masjid Kubah Emas ini mengadopsi gaya arsitektur masjid Timur Tengah, kayak Masjid Nabawi, Masjidil Haram, dan Masjidil Aqsa," kata pengurus Masjid Kubah Emas Eko Sukarno saat diwawancarai Kompas.com.

Eko mengungkapkan, desain konsep Timur Tengah dapat dilihat dari lengkungan-lengkungan pilar yang ada di tiang selasar masjid.

"Lalu, kalau di Masjidil Haram granit masjidnya didominasi warna hitam dan putih, nah di sini paling tidak menyamai hal itu," ujar Eko.

Selain itu, kepala kolom pilar masjid juga mengikuti konsep masjid Timur Tengah sebab disertai ukiran-ukiran dan dilapisi emas prada (emas tempel).

Bangunan masjid berkapasita hingga 10.000 jamaah dengan luas 8.000-10.000 meter persegi ini menghadirkan beberapa material impor demi mendukung konsep masjid yang megah ini.

"Granit-granit yang digunakan dalam bangunan masjid didatangkan dari luar negeri, beberapa di antaranya seperti granit dinding, marmer, dan tiang," tutur Eko.

Berdasarkan ingatan Eko, granitnya berasal dari Italia dan Turki. Sedangkan untuk emas yang ada di kubah berasal dari Italia.

"Yang bikin lampunya dia (Austria) di sana, tapi yang masang di sini juga pihak sana," imbuhnya.

Di dalam masjid, pengunjung dapat melihat dengan jelas dekorasi awan-awan yang mengelilingi sisi dalam kubah yang membuat suasana masjid semakin sejuk.

Akan tetapi, menurut Eko, daya tarik utama masjid terletak pada kubahnya yang emas dan bisa dikatakan menjadi masjid pertama dan pembeda di antara masjid lain di Indonesia.

"Banyak yang bertanya kenapa harus dipakai emas. Sederhananya, pendiri itu ingin membangun masjid yang lebih bagus dan indah dari tempat tinggal beliau. Oleh karenanya, beliau berinisiasi melapis kubah dengan emas," jelas Eko.

Dia menegaskan, material emas pada kubah Masjid Kubah Emas bukan emas gelondongan, melainkan lapisan emas menggunakan teknik mosaik (ditempel dengan perekat).

"Sebenarnya, itu seperti kubah biasa yang dari rangka baja lalu diolesi adukan lem. Setelah itu, mosaik emasnya baru ditempelkan dan nanti dikasih nat lagi untuk merekatkan," terang Eko.

Tidak hanya masjid, beberapa fasilitas lain juga disediakan yakni aula, bagi mereka yang ingin beristirahat dan makan.

"Biasanya aula dipakai untuk acara resepsi, tetapi untuk hari biasa seperti ini bisa dipakai pengunjung untuk istirahat, terlebih karena kami melarang jamaah untuk tidur-tiduran di dalam masjid," ungkap Eko.

Di dalam kawasan area Masjid Kubah Emas juga terdapat makam pendiri masjid yakni Dian Juriah Rais, yang wafat pada Maret 2019 lalu.

Pengunjung diperkenankan untuk mendekat dan berziarah kepada almarhumah.

"Jumat lalu saat Anies Baswedan shalat Jumat berjamaah di sini, beliau juga menyempatkan diri berziarah ke makam almarhumah," terang Eko.

Di samping itu, Masjid Kubah Emas tetap rutin menggelar shalat tarawih bersama selama bulan suci Ramadhan, yang mana dalam sekali shalat itu direncanakan untuk membaca satu juz.

"Jadi kalau puasa 30 hari, ya total membaca 30 juz (khatam Al-Quran) yang diangsur setiap tarawih," ucap Eko.

https://megapolitan.kompas.com/read/2024/03/21/15413351/ngabuburit-ke-masjid-kubah-emas-tempat-ibadah-yang-adopsi-gaya-arsitektur

Terkini Lainnya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Megapolitan
Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Megapolitan
Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung 'Political Will' Heru Budi

Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung "Political Will" Heru Budi

Megapolitan
Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Megapolitan
Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Megapolitan
Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke