"Karena lagi musim hujan dan habitat ular basah. Jadi, banyak yang naik ke permukiman warga," ujar Tejo saat dihubungi oleh Kompas.com, Senin (25/3/2024).
Ia menyampaikan, sejak bulan Januari evakuasi ular di permukiman warga di wilayah Tanjung Priok meningkat.
"Iya, dari Januari memang banyak (evakuasi ular)," sambungnya.
Tejo menjelaskan, selain musim hujan, penyebab banyak ular yang ditemukan di permukiman warga karena saat ini sedang memasuki masa berkembang biak.
Menurutnya, ular akan mengalami masa penetasan pada bulan Oktober sampai Desember.
Sementara untuk bulan Januari hingga kini, ular sedang mengalami masa berkembang biak.
Itulah yang jadi penyebab banyak ular masuk ke permukiman warga di wilayah Tanjung Priok belakangan ini.
"Jadi, Januari ini sedang maraknya berkembang biak," jelasnya.
Jenis ular yang banyak ditemukan di permukiman warga adalah sanca berukuran panjang dan besar.
Oleh sebab itu, Tejo meminta kepada warga Tanjung Priok untuk melapor ke Damkar saat menemukan hewan berbahaya, salah satunya ular.
Supaya ular tersebut tidak bersarang di permukiman warga dan bisa dikembalikan ke habitatnya.
"Akan kami serahkan ke dinas terkait kak, BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam) atau juga biasa kita berikan ke pecinta reptil yang nantinya ular tersebut bisa di lepaskan ke habitatnya," tutup Tejo.
https://megapolitan.kompas.com/read/2024/03/25/12230001/musim-hujan-jadi-penyebab-banyaknya-ular-naik-ke-permukiman-warga-di