Namun, Deki menegaskan bahwa para oknum TNI pelaku pengeroyokan tersebut bukanlah anggota Kodam Jaya.
“Keterangan itu benar, tetapi itu yang kami dapatkan bukan personel kodam jaya,” ucapnya ketika dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (28/3/2024).
Deki mengaku tidak mengetahui jelas kronologi dan penyebab terjadinya pengeroyokan. Sebab, saat itu pelaku sudah diamankan dan dimintai keterangan polisi.
“Kalau seandainya itu dari Kodam Jaya, saya akan langsung tanggung jawab dan melakukan rilis,” tegasnya.
Ia juga tidak dapat memastikan, apakah peristiwa itu benar-benar dilakukan oleh segerombolan orang atau hanya satu orang saja.
Diberitakan sebelumnya, sejumlah oknum anggota TNI dikabarkan melakukan pengeroyokan sejumlah preman di depan Polres Jakpus.
Berdasarkan gambar yang diterima oleh Kompas.com, terdapat tiga korban yang terkapar dan bersimbah darah.
Setelah dilakukan pengecekan ke TKP, warga di sekitar membenarkan adanya kejadian itu.
“Iya benar, itu darahnya masih ada ditutupin pasir,” ungkap salah seorang juru parkir yang tidak mau disebutkan namanya.
Anggun, seorang pedagang di seberang Polres Jakpus, juga membenarkan adanya kejadian pengeroyokan yang terjadi.
Ia mengatakan, saat kejadian perkelahian onkum TNI dengan preman suasana sangat mencekam dan membuatnya ketakutan.
“Suara kencang banget, teriak-teriak kaya orang berantem gitu, makanya saya takut mau keluar juga,” ujar dia.
https://megapolitan.kompas.com/read/2024/03/28/18052431/oknum-anggota-tni-pengeroyok-warga-sipil-di-depan-polres-jakpus-bukan