JAKARTA, KOMPAS.com - Mohammad Yunus (31), perantau asal Cirebon, Jawa Barat, mengaku bisa beristirahat sebanyak 10 hingga 15 kali saat mudik ke kampung halamannya.
"Biasa saya selalu paling lambat sampai Cirebon, karena istirahat bisa sampai 10-15 kali. Enggak apa-apa, yang penting selamat sampai tujuan," tutur Yunus saat berbincang dengan Kompas.com, Senin (8/4/2024).
Setiap merasa kantuk, Yunus tak mau melanjutkan perjalanan dan lebih milih untuk bersitirahat agar tidak membahayakan diri dan selamat sampai tujuan.
Selain tak mau memaksakan diri melanjutkan perjalanan saat lelah, Yunus juga memastikan agar kondisi tubuhnya dalam keadaan fit saat mudik.
Kemudian, ia juga memastikan kondisi motornya dalam keadaan baik dan layak untuk digunakan perjalanan panjang.
Yunus mengaku selalu menyervis motornya sebelum melaksanakan mudik.
Biaya service motor Yunus juga tidak sedikit, bisa mencapai Rp 700.000.
"Biasanya kalau enggak banyak yang rusak paling cuma Rp 300.000, tapi kebetulan motor saya lagi banyak yang rusak, jadi sampai Rp 700.000," lanjut dia.
Alasan Yunus mudik dengan sepeda motor bukan untuk irit ongkos.
Biaya mudik naik motor dinilai lebih menguras dompet dibandingkan membeli tiket kereta api atau bus untuk ke Cirebon.
"Setiap mudik lebih banyak istirahat dan pasti lebih banyak jajan, karena saya tipe doyan makan, jadi biayanya sama aja bahkan lebih mahal," terangnya.
Alasan ia nekat naik sepeda motor untuk mudik karena tidak memiliki kendaraan lain seperti mobil.
Selain itu, Yunus selalu gagal ketika berburu tiket kereta api untuk mudik Lebaran.
"Selalu ikut war tiket (kereta api), tapi enggak pernah dapat," tutup dia.
https://megapolitan.kompas.com/read/2024/04/08/10235101/cerita-yunus-istirahat-sampai-15-kali-saat-mudik-ke-cirebon-asal-selamat