Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karyawati Kasus Perkosaan dan 'Pengantarnya' akan Dites Lie Detector

Kompas.com - 01/07/2013, 20:34 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi mengaku menemukan kejanggalan pada laporan seorang karyawati berinisial MC (31), berkaitan dengan pengakuannya diperkosa orang tak dikenal di sebuah gang dekat Jalan Pramuka, Jakarta, beberapa waktu lalu. Polisi pun berencana melakukan tes kebohongan terhadap karyawati itu dan orang yang mengantarnya melapor pertama kali soal kejadian itu.

"Kita akan tes dengan Lie detector, dua-duanya," ujar Kepala Subdit Kejahatan dan Kekerasan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Herry Heryawan, Senin (1/7/2013).

MC melaporkan peristiwa pemerkosaan terhadap dirinya ke Mapolres Jakarta Timur pada Kamis (20/6/2013). Berdasar laporan tersebut, MC berjalan seorang diri di gang dekat Jalan Pramuka, Jakarta, dan kemudian diperkosa di gang itu juga oleh orang yang berpapasan dengannya.

Polisi kemudian melakukan penyelidikan dan mendapati bahwa MC tidak berjalan sendirian di gang itu, tetapi ditemani rekan kerjanya, CK.Menurut Herry, MC dan CK memberikan informasi berbeda mengenai lokasi terakhir mereka bertemu.

"Sebelum berpisah, (korban) mengatakan tempatnya di titik A, tapi menurut CK di titik B mendekati mulut gang Pramuka," ujar Herry.

Mengenai lokasi kejadian, Herry mengatakan bahwadi lokasi kejadianbelum pernah terjadi kasus asusila. Selain itu, lanjut Herry, akan sangat sulit melakukan pemerkosaan di gang sempit itu.

"Di lokasi tidak pernah terjadi tindakan asusila. Gang itu tak sampai 1,5 meter lebarnya dan tingginya tak sampai 2,5 meter. Jadi, kalau berteriak akan mengeluarkan gema dan kemungkinan akan didengar orang lain," papar Herry.

Meski begitu, Herry mengatakan polisi masih menunggu hasil pemeriksaan dari laboratorium forensik.

"Kita sedang investigasi profil pelaku. Intinya untuk menemukan pelaku sesungguhnya," tandas Herry. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi 'Pilot Project' Kawasan Tanpa Kabel Udara

Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi "Pilot Project" Kawasan Tanpa Kabel Udara

Megapolitan
Keluarga Korban Begal Bermodus 'Debt Collector' Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Keluarga Korban Begal Bermodus "Debt Collector" Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Megapolitan
Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Tipu Keluarga Istri Kedua Supaya Bisa Menikah

Polisi Gadungan di Jaktim Tipu Keluarga Istri Kedua Supaya Bisa Menikah

Megapolitan
Ini Berkas yang Harus Disiapkan untuk Ajukan Uji Kelayakan Kendaraan 'Study Tour'

Ini Berkas yang Harus Disiapkan untuk Ajukan Uji Kelayakan Kendaraan "Study Tour"

Megapolitan
Siswa SMP Lompat dari Gedung Sekolah, Polisi: Frustasi, Ingin Bunuh Diri

Siswa SMP Lompat dari Gedung Sekolah, Polisi: Frustasi, Ingin Bunuh Diri

Megapolitan
5 Tahun Diberi Harapan Palsu, Sopir Angkot di Jakut Minta Segera Diajak Gabung ke Jaklingko

5 Tahun Diberi Harapan Palsu, Sopir Angkot di Jakut Minta Segera Diajak Gabung ke Jaklingko

Megapolitan
Seorang Perempuan Luka-luka Usai Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran

Seorang Perempuan Luka-luka Usai Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran

Megapolitan
Korban Begal Bermodus 'Debt Collector' di Jaktim Ternyata Tulang Punggung Keluarga

Korban Begal Bermodus "Debt Collector" di Jaktim Ternyata Tulang Punggung Keluarga

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Ditangkap

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Ditangkap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com