Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hercules Belum Akan Keluar Penjara?

Kompas.com - 05/07/2013, 23:57 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Dengan vonis penjara empat bulan dari Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Hercules Rozario Marcal dijadwalkan bebas Sabtu (6/7/2013) pukul 00.00 WIB. Namun, beredar kabar Hercules belum akan menghirup udara bebas. Ada dua versi penyebab.

"Kami dari tim pengacara menyampaikan bahwa malam ini klien kami (Hercules) tidak bisa dieksekusi (dibebaskan). Karena satu-dua hal, jaksa menunda eksekusi itu. Jaksa masih pikir-pikir akan melakukan banding," kata pengacara Hercules, Petrus Leatomu, di Rumah Tahanan Narkoba Polda Metro Jaya, Jumat (5/7/2013). Sebelumnya, jaksa penuntut umum menuntut Hercules dengan hukuman penjara 6 bulan.

Batas waktu jaksa dapat mengajukan banding atas vonis Hercules yang lebih rendah dari tuntutan adalah 8 Juli 2013. "Kalau jaksa banding, kami kontra bandingnya," ujar Petrus.

Sementara pengacara lain Hercules, Henry Badiri Siahaan, memberikan keterangan lain mengenai penyebab kliennya tak akan menghirup udara bebas Jumat tengah malam ini. Dia mengatakan, ada perkara lain yang dikenakan kepada Hercules berdasarkan informasi yang dia dapatkan dari kepolisian. Henry menjadi pengacara Hercules dalam kasus yang tak dia jelaskan detailnya ini.

"Kami ditunjuk sebagai pengacara di (kasus dengan tuduhan) Pasal 368 (KUHP). Menurut saya, ini mengada-ada. Masa tuduhannya di 2008, baru sekarang diusut. Itu jadi pertanyaan," ungkap Henry. Pasal 368 KUHP adalah delik terkait pemerasan dan pengancaman.

Sebelumnya, Hercules yang menjalani masa penahanan sejak 8 Maret 2013 akan bebas dari tahanan setelah Pengadilan Negeri Jakarta Barat menjatuhkan vonis penjara empat bulan. Dia mendapatkan vonis itu atas perkara perlawanan terhadap polisi terkait pembubaran apel jajaran Polres Metro Jakarta Barat di Kebon Jeruk. Dia ditangkap bersama puluhan anak buahnya akibat tindakan itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

    Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

    Megapolitan
    Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

    Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

    Megapolitan
    Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

    Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

    Megapolitan
    Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

    Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

    Megapolitan
    Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

    Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

    Megapolitan
    Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

    Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

    Megapolitan
    PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

    PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

    Megapolitan
    Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

    Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

    Megapolitan
    Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

    Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

    Megapolitan
    Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

    Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

    Megapolitan
    Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

    Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

    Megapolitan
    Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

    Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

    Megapolitan
    Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

    Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

    Megapolitan
    Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

    Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

    Megapolitan
    [POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

    [POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

    Megapolitan
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com