Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RS Swasta Baru di Jakarta Wajib Tambah Ruang Kelas III

Kompas.com - 09/07/2013, 20:11 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menentukan, mereka yang ingin membangun rumah sakit swasta harus menyediakan ruang perawatan kelas 3 sebanyak 40 persen dari jumlah total ruang perawatan. Persyaratan sebelumnya adalah rumah sakit swasta harus menyediakan ruang perawatan kelas 3 sebanyak 25 persen dari jumlah total ruang perawatan

Perubahan itu bertujuan meningkatkan dan memperluas pelayanan kesehatan untuk masyarakat dari tingkat ekonomi menengah ke bawah.

"RS yang diizinkan berdiri di Jakarta itu rumah sakit yang mau menaikkan kuota kelas III menjadi 40 persen. Jadi, pasien Kartu Jakarta Sehat (KJS) merasa difasilitasi juga di rumah sakit swasta," ujar Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dien Emmawati di Balaikota Jakarta, Selasa (9/7/2013).

Dien juga mengatakan, ada dua rumah sakit dan dua klinik kesehatan yang akan dibangun, yaitu RSUD Pasar Minggu Jakarta Selatan, rumah sakit swasta di Jalan Juanda Jakarta Pusat, klinik kesehatan di Tambora Jakarta Pusat, dan klinik kesehatan di Jalan Wijaya Jakarta Selatan.

Menurut Dien, rumah sakit swasta yang akan dibangun di Jalan Juanda itu telah memiliki Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dan Izin Penggunaan Bangunan (IPB), tetapi belum memenuhi persyaratan Suka Sarana Kesehatan (SSK). Dien pun menyatakan akan memanggil pihak rumah sakit swasta itu untuk membicarakan kelengkapan izin dan persyaratan SSK.

Dien menjelaskan, kelengkapan perizinan akan mengurangi risiko terjadinya malapraktik dan atau hal-hal lain yang merugikan masyarakat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com