Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki Tebar Senyuman, Foke Tebar Rp 500.000

Kompas.com - 12/07/2013, 08:22 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

Politisi Partai Gerindra itu terus menyusuri satu stan ke stan lainnya tanpa mengeluarkan uang sepersen pun.

Keadaan ini berbanding terbalik apabila kita flashback sekitar satu tahun yang lalu. Foke termasuk yang tak sungkan memborong hidangan takjil. Dia seperti Jokowi jika berkunjung ke UMKM yang tidak sungkan merogoh kantongnya.

Di setiap kunjungannya sebelum menunaikan shalat maghrib berjemaah di masjid, Foke kerap memborong takjil dan memberikan uang kepada sang pedagang mencapai Rp 500.000.

Pertama, pada Selasa (24/7/2012) lalu, sebelum berbuka puasa dan shalat maghrib berjemaah di Masjid At-Taubah, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Foke menyambangi para penjual takjil di pertigaan Jalan Anggrek. Foke pun memborong sejumlah takjil, seperti es buah dan jajanan pasar, yang kemudian dibagi-bagikan kepada para warga serta anak jalanan.

Hari berikutnya, Rabu (25/7/2012), Foke kembali memborong takjil. Kali ini di daerah pinggir rel Jalan Tambak, Pegangsaan, Jakarta Pusat. Di sela berkeliling menyapa para pedagang, Foke memberikan sejumlah uang ke pedagang. Saat itu, Foke mampir di sebuah warung sembako yang juga menjual takjil. Tiba-tiba, ia memberikan uang sebesar Rp 500.000 kepada pedagang warung tersebut.

"Ini saya titip kepada ibu agar dibagi sama yang lainnya. Tolong dagangan (takjil) ibu diberikan kepada warga yang membutuhkan," kata Foke.

Tidak berhenti sampai di situ, Foke juga sempat digoda oleh ibu paruh baya yang berjualan gorengan dan meminta Foke untuk memborong gorengannya. "Ayo dong Pak Fauzi, borong dagangan saya," ujar pedagang gorengan tersebut.

Kembali, Foke memenuhi permintaan ibu itu. Ia merogoh kantongnya dan mengeluarkan uang sebesar Rp 500.000 untuk diberikan kepada ibu itu. "Saya kasih uang ini untuk membeli semua makanan di sini. Tolong dibagi sama warga lainnya supaya bisa berbuka puasa dengan baik," ujar Foke.

Kejadian itu kembali terulang saat ia mengunjungi tempat pembuatan dodol di Condet, Jakarta Timur. Sebelum tiba di rumah Haji Mamas (pembuat dodol), Foke memborong takjil yang dijual oleh salah seorang pedagang di samping rumah Haji Mamas.

"Berapaan nih? Saya borong deh. Ini Rp 500.000, nanti makanannya dibagi-bagi sama warga ya," kata Foke, Kamis (16/8/2012) lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com