Blok G Tanah Abang bukan tak memiliki petugas keamanan. Meski demikian, Warimin mengakui personilnya masih minim. Keamanan Blok G dikelola oleh swasta secara outsourcing (alih daya). Tiga orang berjaga selama 24 jam, bergantian dengan tiga orang di hari berikutnya, dan demikian seterusnya.
Sementara itu, Ali heran dengan urusan keamanan di Blok G Tanah Abang. Bukan soal jumlah personilnya yang sedikit, melainkan siapa yang mengurusi. Ia pun dilematis karena mengenal betul preman-preman yang dipekerjakan sebagai tenaga alih daya keamanan.
"(Sekarang) yang ngurus orang-orang yang enggak bertanggung jawab, jadi bukan karyawan PD," lanjut Ali.
Jalan cerita penataan Tanah Abang oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, bakal menjadi episode panjang. Ali pun berujar Pemprov memiliki banyak PR jika ingin membereskan kawasan niaga ini, terutama terkait preman. Pasalnya, mereka berada di belakang kedigdayaan para PKL. Para oknum pun melindungi PSK yang membuat pembeli dan pedagang tak betah.
"Emang dipikir mereka (PSK) nggak setor? Ada yang narik itu. Tanah Abang ini sudah di bawah titik nadir. Soalnya semua berkepentingan. Semua makan duit dari PKL, dari jablai," tutur Ali.
"Biar mereka (Pemprov) melek. Saya pingin biar Tanah Abang ditata bener. Udah maksiatnya, premannya juga. (Tanah Abang) Udah kaya benang kusut," ungkapnya lagi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.