Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mudik Gratis Dishub Kurang Diminati Pemotor

Kompas.com - 29/07/2013, 11:14 WIB
BEKASI, KOMPAS.com - Mudik gratis bagi pemilik sepeda motor yang digelar Dinas Perhubungan Kota Bekasi kurang peminat. Dishub memberikan waktu pendaftaram terakhir hingga 30 Juli besok.

"Apabila sebelum 30 Juli 2012 kuotanya sudah terpenuhi, maka kami tidak akan terima pemudik lagi," ungkap Kabid Angkutan Dishub Kota Bekasi, Erwing, akhir pekan kemarin.

Erwin menjelaskan, kegiatan mudik gratis bagi pengendara sepeda motor itu digagas oleh Kementerian Perhubungan. Mudik gratis itu untuk melayani warga dengan tujuan akhir di 13 kota dengan dua titik keberangkatan.

"Untuk sebelas kota tujuan pemberangkatannya dari Dishub Kota Bekasi. Khusus kota tujuan Solo dan Purwokerto, pemberangkatannya di Kementerian Perhubungan," tuturnya.

Di Bekasi, setiap satu kota tujuan dibatasi hanya untuk 36 sepeda motor. Sepeda motor akan diberangkatkan menggunakan armada terpisah dari pemiliknya. Sementara pemilik sepeda motor yang bisa memanfaatkan layanan ini dibatasi hanya untuk suami istri dan seorang anak balita.

Kepala Seksi Pengembangan Transportasi, Dishub Kota bekasi, Saut Hutajulu, menjelaskan, saat ini baru sekitar 50 persen peserta yang mendaftar untuk setiap kota tujuan.

"Masih kamu tunggu sampai kuota penuh," tuturnya.

Sedangkan kuota Kota Tangerang 360 unit dari total kuota Jabodetabek sebanyak 1.800 unit sepeda motor.

"Mengenai persyaratannya ada di Terminal Poris Plawad, berikut kota tujuan," ujar Ivan Yudianto, Kepala Dinas Perhubungan Kota Tangerang, saat dihubungi Warta Kota, Sabtu (27/7/2013).

Menurut Ivan, karena kuota Kota Tangerang tidak banyak, maka calon pemudik harus cepat mendaftar.

Bukan pemilik motor

Selain pemudik pemilik sepeda motor, mudik gratis juga diberikan kepada warga yang bukan pemilik sepeda motor. Untuk layanan ini, Dishub Kota Bekasi bekerjasama dengan Dishub Jawa Barat yang menyediakan enam bus.

"Kuotanya kamu batasi hanya dua bus untuk satu kota tujuan, satu bus kapasitas 55 tempat duduk. Syaratnya hanya menunjukkan KTP asal Kota Bekasi atau kota lain di Jawa Barat," kata Saut.

Mudik perusahaan

Ivan Yudianto, Kepala Dinas Perhubungan Kota Tangerang, mengatakan pihak swasta juga mengadakan program mudik bareng. "Sampai saat ini baru tiga perusahaan yang lapor pada kami. Tapi mendekati hari H biasanya mendekati H-7 akan semakin banyak yang lapor," ujarnya.

Menurut Ivan, pada tahun lalu jumlah perusahaan di Kota Tangerang yang menyelenggarakan mudik gratis mencapai 23 perusahaan. Tahun ini diharapkan jumlahnya bertambah, supaya para karyawan bisa lebih mudah pulang ke kampung halamannya.

"Kami harap manajemen perusahaan tergerak untuk mengadakan mudik bareng bagi karyawan sendiri karena akan mengurangi beban mereka dari aspek ongkos mudik," ucap Ivan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Megapolitan
Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Megapolitan
Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Megapolitan
Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Megapolitan
Polisi Usut Indentitas Mayat Laki-laki Tanpa Busana di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Polisi Usut Indentitas Mayat Laki-laki Tanpa Busana di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Megapolitan
Sebelum Dibunuh Arif, RM Sempat Izin ke Atasan untuk Jenguk Kakaknya di RS

Sebelum Dibunuh Arif, RM Sempat Izin ke Atasan untuk Jenguk Kakaknya di RS

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Jenazah Pemulung di Lenteng Agung Segera Dibawa ke Kampung Halaman

Keluarga Tolak Otopsi, Jenazah Pemulung di Lenteng Agung Segera Dibawa ke Kampung Halaman

Megapolitan
Mayat Laki-laki Tanpa Busana Mengambang di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Mayat Laki-laki Tanpa Busana Mengambang di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Megapolitan
Perempuan Dalam Koper Bawa Rp 43 Juta, Hendak Disetor ke Rekening Perusahaan

Perempuan Dalam Koper Bawa Rp 43 Juta, Hendak Disetor ke Rekening Perusahaan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com