Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sisa Puing Bongkaran Waduk Pluit Diambili Warga

Kompas.com - 27/08/2013, 09:25 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Puing-puing sisa bangunan di sekitar Waduk Pluit yang dibongkar Satpol PP diambil oleh warga sekitar. Mereka memilah puing yang masih bisa digunakan.

Pantauan Kompas.com pada Selasa, (27/8/2013) pagi, ada tiga orang menggunakan motor mengambil kayu bekas bongkaran. Adapula yang mengais puing-puing tersebut, barangkali ada barang berharga yang tertinggal di sana. Ketika ditanyakan untuk apa puing-puing tersebut, mereka malah menghindar.

Menurut penuturan Daeng Ngalle (57), salah seorang tokoh masyarakat setempat, mereka yang mengambil puing di bekas bongkaran sebelumnya juga sudah diberi izin oleh pemiliknya.

"Jumat sama Sabtu kemarin, banyak yang mengambil puing-puing tersebut," kata dia.

Tempat usaha barang rongsokan milik Daeng di RT 19 RW 17 juga ikut tergusur, tetapi ia mendapatkan ganti rugi sejumlah uang dan satu unit rumah susun di Muara Baru.

Adapun Penggusuran dilakukan oleh sekitar 1.100 personel Satpol PP, aparat kepolisian, dan TNI. Penggusuran dilakukan terhadap 60 kepala keluarga di RT 19 RW 17, Kelurahan Penjaringan, yang terletak di sisi barat waduk Pluit pada hari Jumat (23/8/2013) lalu. Aksi penggusuran tersebut ditolak warga karena sebagian besar warga menginginkan agar Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo memenuhi janji.

Sebelumnya, Jokowi pernah menyatakan tidak akan melakukan penggusuran sampai ada kepastian seluruh warga memperoleh tempat tinggal baru. Dalam aksi penggusuran tersebut, puluhan warga mengalami tindak kekerasan, antara lain pemukulan, penendangan, dan penyeretan.

Beberapa ibu mengeluh tidak sempat menyelamatkan barang-barangnya saat penggusuran karena rumah mereka langsung dirusak oleh alat berat (backhoe). Ada juga ibu-ibu yang sedang menyusui ditarik secara paksa oleh satpol PP. Dengan kejadian tindak kekerasan itu, anak-anak mengalami ketakutan dan trauma.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com