Skenario ala Komisi B DPRD DKI
Rencana menggabungkan revitalisasi metromini dan kopaja dengan pemindahan pengelolaan PPD ke DKI, menurut Ketua Komisi B DPRD DKI Selamat Nurdin, tak akan terwujud pada tahun ini. Dia berpendapat akan jauh lebih mudah menjalankan skenario merekrut operator baru untuk metromini sembari menunggu wadah yang direncanakan benar-benar ada.
"Harus paralel. Dishub panggil pengusaha-pengusaha metromini, negosiasi. Pemprov rekrutmen manajemen. Begitu ketuk palu (wadahnya sudah ada), manajemennya tinggal masuk," ujar Selamat.
Politisi Partai Keadilan Sejahtera tersebut mengatakan, tidak mungkin Pemprov DKI berharap kepada pengusaha metromini akan melakukan peremajaan armada secara internal. Menurut dia, situasi keuangan perusahaan itu tak memungkinkan untuk itu.
Kecuali, kata Selamat, bila Pemprov DKI memberikan kredit murah pada operator. "Tapi kalau itu dikasih, akhirnya milik pribadi juga. Tetap saja sistem setoran, ugal-ugalan. Harus ada wadah, memang," lanjut dia. Persoalan metromini dan kopaja harus menjadi prioritas dan mendesak untuk mendapat solusi, ujar Selamat, karena masyarakat memang tak punya pilihan untuk naik maupun tidak naik bus ukuran sedang.
Skenario mana pun yang benar-benar dapat terlaksana, masyarakat bakal melihat mana yang paling cepat menjadi solusi bagi penantian angkutan umum yang nyaman, aman, dan manusiawi, dalam wujud angkutan bus berukuran sedang. Seperti biasa, masyarakat dengan segala kondisi yang ada hanya dapat menanti.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.