Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelajar Tawuran di Kopaja, Polisi Lepaskan Tembakan

Kompas.com - 05/09/2013, 17:35 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Aksi tawuran antarpelajar terjadi di dalam sebuah bus kopaja P-16 (Ciledug-Tanah Abang), tepat di perempatan Slipi Jaya, Palmerah, Jakarta Barat, Kamis (4/9/2013) sore. Beruntung, tak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut meski seorang pelajar diketahui membawa sebilah celurit.

Mirza Alamsyah (16), salah satu pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Tri Arga, yang terlibat tawuran, mengaku saat kejadian dirinya bersama sepuluh kawan sekolahnya menumpang bus kopaja hendak menuju kawasan Tanah Abang. Saat melintas di perempatan Slipi Jaya, tiba-tiba mereka dihadang oleh puluhan pelajar dari SMK Muhammadiyah 4. Salah seorang dari mereka sempat mengacungkan celurit ke arah sopir.

"Ada yang mengacung-acungkan celurit, sopirnya takut, busnya berhenti di situ juga, ya udah (tawuran) enggak bisa dihindarin. Kalau kita sih tadinya enggak mau tawuran," ujar pelajar kelas I jurusan Komputer itu saat diamankan di ruang SPK Mapolsek Metro Palmerah.

Alam dan dua orang temannya, Reynaldi (16) dan Faizin Fahmi (16), diamankan pihak berwajib.  

Aksi tawuran dua pelajar SMK itu tak berlangsung lama. Petugas polisi yang tengah berada di lokasi sempat melepaskan tembakan peringatan untuk melerai dua kelompok pelajar yang terlibat tawuran tersebut. "Kalau yang lain pada bisa kabur, mereka lari ke arah Kemanggisan Ilir," ujar Fahmi.

Petugas SPK Polsek Metro Palmerah Aiptu Syafei mengatakan, dari ketiga pelajar yang diamankan, tidak satu pun yang membawa senjata tajam. Ia memastikan akan melepaskan ketiganya dengan catatan membuat pernyataan yang ditandatangani oleh orangtua, wali murid, pihak RT, dan RW.

"Mereka harus buat pernyataan dulu, berjanji tidak akan mengulangi tawuran, orangtua mereka sedang kami panggil untuk menjemput," jelas Syafei.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com