JAKARTA, KOMPAS.com — Aksi tawuran antarpelajar terjadi di dalam sebuah bus kopaja P-16 (Ciledug-Tanah Abang), tepat di perempatan Slipi Jaya, Palmerah, Jakarta Barat, Kamis (4/9/2013) sore. Beruntung, tak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut meski seorang pelajar diketahui membawa sebilah celurit.
Mirza Alamsyah (16), salah satu pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Tri Arga, yang terlibat tawuran, mengaku saat kejadian dirinya bersama sepuluh kawan sekolahnya menumpang bus kopaja hendak menuju kawasan Tanah Abang. Saat melintas di perempatan Slipi Jaya, tiba-tiba mereka dihadang oleh puluhan pelajar dari SMK Muhammadiyah 4. Salah seorang dari mereka sempat mengacungkan celurit ke arah sopir.
"Ada yang mengacung-acungkan celurit, sopirnya takut, busnya berhenti di situ juga, ya udah (tawuran) enggak bisa dihindarin. Kalau kita sih tadinya enggak mau tawuran," ujar pelajar kelas I jurusan Komputer itu saat diamankan di ruang SPK Mapolsek Metro Palmerah.
Alam dan dua orang temannya, Reynaldi (16) dan Faizin Fahmi (16), diamankan pihak berwajib.
Aksi tawuran dua pelajar SMK itu tak berlangsung lama. Petugas polisi yang tengah berada di lokasi sempat melepaskan tembakan peringatan untuk melerai dua kelompok pelajar yang terlibat tawuran tersebut. "Kalau yang lain pada bisa kabur, mereka lari ke arah Kemanggisan Ilir," ujar Fahmi.
Petugas SPK Polsek Metro Palmerah Aiptu Syafei mengatakan, dari ketiga pelajar yang diamankan, tidak satu pun yang membawa senjata tajam. Ia memastikan akan melepaskan ketiganya dengan catatan membuat pernyataan yang ditandatangani oleh orangtua, wali murid, pihak RT, dan RW.
"Mereka harus buat pernyataan dulu, berjanji tidak akan mengulangi tawuran, orangtua mereka sedang kami panggil untuk menjemput," jelas Syafei.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.