Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Tunggu Jawaban Maia Estianty untuk Pemeriksaan Hari Ini

Kompas.com - 12/09/2013, 12:13 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Polisi masih menunggu jawaban dari penyanyi Maia Estianty untuk pemeriksaan dalam kasus kecelakaan yang melibatkan putra Maia, AQJ atau Dul. Maia sedianya akan dimintai keterangan pada Kamis (12/9/2013) hari ini.

Kepala Subdirektorat Penegakan Hukum Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Hindarsono masih menunggu jawaban dari Maia untuk datang memenuhi panggilan pemeriksaannya. "Masih menunggu jawaban," kata Hindarsono melalui pesan singkatnya kepada Kompas.com, Kamis.

Hindarsono menyatakan, hingga pukul 10.50, Maia belum tiba untuk menjalani pemeriksaan polisi. Kabar mengenai pemeriksaan terhadap Maia disampaikan Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Sambodo Purnomo. "Sesuai dengan surat panggilan yang telah kita kirimkan memang demikian," ujar Sambodo saat dikonfirmasi terpisah oleh wartawan. Sambodo belum dapat memastikan apakah pemeriksaan akan dilakukan hari ini atau tidak.

Sementara itu, mantan suami Maia, Ahmad Dhani, sudah terlebih dulu memenuhi panggilan pemeriksaan polisi pada Rabu (11/9/2013) sekitar pukul 21.30. Bos Republik Cinta Management (RCM) itu diperiksa tentang sejauh mana ia mengetahui kejadian sebelum dan sesudah kecelakaan yang dialami putra bungsunya tersebut.

Penyidik memeriksa Dhani selama dua jam dan mengajukan 18 pertanyaan. Menurut Dhani, sebagai orangtua, ia tidak mungkin mengizinkan Dul mengendarai mobil sendiri. Namun, ia mengakui bahwa ketiga putranya memiliki kendaraan masing-masing. Dhani menyediakan seorang sopir untuk masing-masing putranya.

Dari kejadian yang menimpa Dul, Dhani berjanji akan mencegah kejadian serupa terulang. Dia berharap semua orangtua di Indonesia melakukan hal yang sama.

Putra Ahmad Dhani bernama AQJ atau Dul terlibat kecelakaan di Km 8+200 Tol Jagorawi, Jakarta Timur, Minggu (8/9/2013) sekitar pukul 00.40. Mobil Mitsubishi Lancer B 80 SAL yang dikemudikan Dul kehilangan kendali dan menabrak pembatas jalan lalu menghantam dua minibus, yakni Daihatsu Gran Max B 1349 TFM dan Toyota Avanza B 1882 UZJ.

Akibat kejadian tersebut, enam orang tewas, sementara sembilan korban lain mengalami luka-luka. Dul mengalami patah tulang kaki dan menjalani perawatan di RS Pondok Indah. Kepolisian telah menetapkan Dul sebagai tersangka dalam kasus tersebut. Meski demikian, proses hukum terhadap Dul akan mengacu terhadap undang-undang perlindungan anak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com