Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembantu Curi Rp 3 Miliar, Majikan Trauma

Kompas.com - 19/09/2013, 15:09 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Erna Santoso (32) mengaku trauma memiliki pembantu. Pencurian uang asing oleh pembantunya, Fit (22) dan Kom (40), membuatnya enggan memakai pembantu lagi untuk mengurus rumahnya.

"Saya trauma. Sementara ini, semua saya kerjain sendiri dulu. Saya enggak mau pakai jasa pembantu," kata Erna di Kompleks Bisma Raya, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (19/9/2013).

Erna mengatakan, jika nanti harus menggunakan jasa pembantu lagi, ia akan lebih berhati-hati membaca gelagat tidak baik, apalagi jika memakai alasan bekerja untuk membayar utang.

Fit mencuri uang majikannya pada Selasa (17/9/2013) sekitar pukul 16.00. Saat itu, majikannya sedang menjemput anaknya yang les. Fit mengambil kunci cadangan untuk masuk ke kamar dan membuka lemari majikannya. Ada beberapa gepok uang dengan mata uang Hongkong, Kuwait, Bahrain, Arab Saudi, Jordania, dan Qatar di lemari. Dengan segera, dia memindahkannya ke tas.

Fit lantas mengajak kabur Kom (40), rekan sesama pembantu di rumah itu, ke kampung halaman. Keduanya berasal dari daerah yang sama, yakni di Batang, Jawa Tengah.

Menurut Kepala Satreskrim Polres Jakarta Utara Ajun Komisaris Daddy Hartadi, korban mengetahui kamar dan lemarinya terbuka sepulang dari menjemput anak pukul 18.00. Namun, dia baru melapor pukul 20.00.

Fit dan Kom diperkirakan berangkat dari Terminal Tanjung Priok pukul 19.00. Bekerja sama dengan kepolisian wilayah lain, petugas bisa melacak posisi bus. Keduanya ditangkap di bus, di daerah Lohbener, Indramayu, Jawa Barat, pukul 00.00. Nilai hasil curian diduga mencapai Rp 3 miliar. Keduanya lalu dibawa kembali ke Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com