Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lagi, Napi Meninggal di Lapas Cipinang

Kompas.com - 21/09/2013, 19:10 WIB
Ratih Winanti Rahayu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Salah seorang narapidana kasus narkotika Lapas Cipinang, Pati Saulatu (40), meninggal dunia, Jumat (20/9/2013). Penyebab kematiannya masih belum diketahui. Pati diduga meninggal karena sakit yang dideritanya.

"Perilaku tidurnya enggak sehat. Dia (Pati) sering tidur di lantai enggak pakai baju. Pernah mengeluh sesak napas," kata Kepala Lapas Cipinang, Dewa Putu Gede, saat dihubungi wartawan, Sabtu (21/9/2013).

Namun, Putu menambahkan, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan dari tubuh korban. Pihak Lapas menunggu hasil otopsi terkait penyebab meninggalnya Pati. 

"Tanda-tanda kekerasan tidak ada. Kita tidak bisa menduga meninggal karena overdosis karena harus dikaji lebih dalam. Keluarga menolak untuk diotopsi," ujarnya.

Pati merupakan warga binaan yang baru saja menempati Lapas Cipinang sejak 17 September 2013. Sebelumnya dia mendekam di Rutan Salemba. Pati merupakan kasus narkotika dengan Pasal 114 (penguasaan) Undang-Undang No 35 tahun 2009 dengan ancaman enam tahun penjara.

Meski terlilit kasus narkotika, Pati tidak mendekam di Lapas Khusus Narkotika Cipinang yang berada satu kawasan dengan Lapas Cipinang. Saat ini, pihak Lapas Cipinang sudah memeriksa empat orang temannya yang tidur di sampingnya di dalam kamar.

Jenazah Pati sudah diambil keluarganya pada hari Sabtu (21/9/2013) jam 03.30, dan dikebumikan di Ciawi, Bogor, Jawa Barat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berangkat dari Roxy Jakpus, Pengemudi Ojol Ngamuk di Depok Gara-gara Sulit Temukan Alamat

Berangkat dari Roxy Jakpus, Pengemudi Ojol Ngamuk di Depok Gara-gara Sulit Temukan Alamat

Megapolitan
Selebgram di Bogor Digaji Rp 5,5 Juta Per Bulan untuk Promosikan Situs Judi Online

Selebgram di Bogor Digaji Rp 5,5 Juta Per Bulan untuk Promosikan Situs Judi Online

Megapolitan
Kecewanya Helmi, Anaknya Gagal Lolos PPDB SMP Negeri karena Umur Melebihi Batas

Kecewanya Helmi, Anaknya Gagal Lolos PPDB SMP Negeri karena Umur Melebihi Batas

Megapolitan
Menteri Sosial Serahkan Bansos untuk Warga Kepulauan Tanimbar Maluku

Menteri Sosial Serahkan Bansos untuk Warga Kepulauan Tanimbar Maluku

Megapolitan
Cerita 'Single Mom' Sulit Daftarkan Anak PPDB Online

Cerita "Single Mom" Sulit Daftarkan Anak PPDB Online

Megapolitan
Sohibul Batal Dicalonkan Gubernur tapi Jadi Cawagub, PKS Dinilai Pertimbangkan Elektabilitas

Sohibul Batal Dicalonkan Gubernur tapi Jadi Cawagub, PKS Dinilai Pertimbangkan Elektabilitas

Megapolitan
Polresta Bogor Tangkap Selebgram yang Promosikan Judi 'Online'

Polresta Bogor Tangkap Selebgram yang Promosikan Judi "Online"

Megapolitan
Warga Terpukau Kemeriahan Puncak HUT Ke-497 Jakarta

Warga Terpukau Kemeriahan Puncak HUT Ke-497 Jakarta

Megapolitan
Setelah PKS-PKB, Anies Optimistis Ada Partai Lain yang Bakal Usung Dirinya di Pilkada Jakarta

Setelah PKS-PKB, Anies Optimistis Ada Partai Lain yang Bakal Usung Dirinya di Pilkada Jakarta

Megapolitan
Polisi Sebut Pelaku Pembakaran Rumah di Jakbar Tak Gunakan Bensin, Hanya Korek Api

Polisi Sebut Pelaku Pembakaran Rumah di Jakbar Tak Gunakan Bensin, Hanya Korek Api

Megapolitan
Kesal Ditinggal Istri, AS Nekat Bakar Pakaian Hingga Menyebabkan Kebakaran di Jakbar

Kesal Ditinggal Istri, AS Nekat Bakar Pakaian Hingga Menyebabkan Kebakaran di Jakbar

Megapolitan
PKS Usung Anies pada Pilkada Jakarta, Pengamat: Pilihan yang Realistis

PKS Usung Anies pada Pilkada Jakarta, Pengamat: Pilihan yang Realistis

Megapolitan
Polisi Sempat Kesulitan Tangkap Pembakar Rumah di Jalan Semeru, Pelaku Kerap Berpindah

Polisi Sempat Kesulitan Tangkap Pembakar Rumah di Jalan Semeru, Pelaku Kerap Berpindah

Megapolitan
Gagap Teknologi, Orangtua Calon Siswa Keluhkan PPDB Online Jakarta

Gagap Teknologi, Orangtua Calon Siswa Keluhkan PPDB Online Jakarta

Megapolitan
Dishub Jakpus Arahkan Bus Wisata Parkir di Lapangan Banteng agar Tak Kena Ketok Pungli Parkir Liar

Dishub Jakpus Arahkan Bus Wisata Parkir di Lapangan Banteng agar Tak Kena Ketok Pungli Parkir Liar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com