Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pagar di Sudirman-Thamrin Bikin Akses Pejalan Kaki Jadi Jauh

Kompas.com - 24/09/2013, 09:04 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com —Pengamat perkotaan, Nirwono Yoga, mengatakan, apabila rencana pembongkaran pagar di gedung-gedung perkantoran di Jalan Sudirman-Thamrin dapat terealisasi, maka secara tidak langsung dapat meminimalisasi kemacetan di kawasan tersebut. Apalagi jika nantinya seluruh lantai bawah gedung-gedung tersebut dapat disulap menjadi kafe-kafe.

Menurut Nirwono, saat ini masih banyak pekerja kantoran yang lebih memilih tetap menggunakan mobil sekadar untuk pergi makan siang. Sebab, adanya pagar-pagar pembatas antar-perkantoran membuat akses perpindahan dari gedung satu ke gedung lain dengan berjalan kaki menjadi sangat jauh.

"Tapi kalau di lantai bawah dijadikan kafe-kafe, orang kan lebih memilih makan di lantai bawah. Kalaupun ingin ke tempat lain, karena tidak ada pagar walaupun sedikit jauh, ya mending jalan kaki aja lewat teras-teras yang teduh," jelasnya saat dihubungi Kompas.com, Selasa (23/9/2013).

Nirwono mengatakan, tidak adanya pagar pembatas antargedung-gedung di kawasan perkantoran bukan hal baru di kota-kota maju di negara lain. Untuk itu, dia mengharapkan rencana tersebut segera cepat terealisasi di Jakarta.

Meskipun, lanjutnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga harus mulai menyusun urban design guidelines dari saat ini. Di dalamnya juga harus diatur jumlah kendaraan bermotor yang masuk ke kawasan Sudirman-Thamrin.

Hal itu karena jika nantinya seluruh lantai bawah gedung menjadi kafe-kafe dan tanpa pagar, maka kawasan Sudirman-Thamrin harus tak berpolusi.

"Kan enggak enak juga saat ngopi atau makan, tapi masih banyak polusi. Jadi harus sudah mulai dirancang dari saat ini," harapnya.

Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menjelaskan, tujuan peniadaan pagar untuk menciptakan kota yang humanis dan interaksi yang baik antarpenduduk. Pagar-pagar nantinya akan diganti dengan taman untuk orang bersantai ria. Di taman itu, nantinya juga akan ada pedagang kaki lima (PKL) yang diperkenankan berjualan. Tentunya, PKL yang telah dididik untuk disiplin dan teratur dalam menjaga kebersihan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Megapolitan
Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Megapolitan
Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Megapolitan
Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Megapolitan
Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Megapolitan
Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Megapolitan
Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Megapolitan
Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Megapolitan
Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu 'Ferguso'!

Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu "Ferguso"!

Megapolitan
Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Megapolitan
Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Megapolitan
DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com