Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puluhan Hewan Kurban Sakit dan Tak Cukup Umur di Jakarta Utara

Kompas.com - 12/10/2013, 12:16 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com —Masyarakat diimbau cermat memilih hewan kurban. Pemeriksaan petugas terhadap 8.841 ekor sapi, kerbau, kambing, dan domba di Jakarta Utara sepekan terakhir menemukan sedikitnya 41 ekor hewan sakit mata, flu dan diare, serta belum cukup umur.

Kepala Suku Dinas Peternakan dan Perikanan Jakarta Utara Liliek Litasari, Jumat (11/10/2013), menyebutkan, pemeriksaan dilakukan di 140 lokasi penampungan hewan kurban yang tersebar di 6 kecamatan dan 31 kelurahan di Jakarta Utara sejak Jumat (4/10/2013). Pemeriksaan melibatkan 24 petugas yang sebagian adalah dokter hewan.

Sebanyak 8.841 ekor hewan diperiksa, antara lain 2.500 ekor sapi yang didatangkan dari Tuban, Madura, Boyolali, Klaten, Demak, Pati, dan Bogor. Sebanyak 6.041 ekor kambing dan 297 ekor domba dari Brebes, Pemalang, Pekalongan, dan Majalengka, juga diperiksa.

"Mayoritas hewan yang dijual sebagai kurban kondisinya sehat dan memenuhi syarat. Ada beberapa yang sakit, tetapi sudah diobati. Sejauh ini, belum ada yang diindikasi mengidap penyakit serius seperti antraks dan kuku mulut," ujar Liliek.

Petugas menemukan 24 ekor kambing sakit mata, 4 ekor kambing diare, dan 6 ekor kambing flu. Kondisi itu antara lain dipicu oleh kelelahan hewan akibat perjalanan panjang serta faktor makanan. Terhadap hewan demikian, petugas mengoleskan salep mata, multivitamin, dan obat diare.

Selain itu, petugas menemukan tujuh ekor sapi belum cukup umur sebagai hewan kurban. Liliek menambahkan, terhadap hewan yang belum cukup umur, pihaknya memberi tanda silang tanda tidak layak dan meminta pedagang untuk memisahkannya agar pembeli tidak tertipu atau bingung.

Syarat umur hewan kurban adalah dua tahun untuk sapi atau kerbau dan satu tahun untuk domba atau kambing. Usia hewan antara lain diketahui dengan mengecek struktur dan jumlah giginya.

Petugas memberikan surat keterangan kesehatan hewan kurban (SKKH) sebagai bukti hewan telah menjalani pemeriksaan. Petugas juga menempelkan stiker yang mudah dilihat konsumen. Sejumlah pedagang mengaku terbantu dengan adanya pemeriksaan itu.

"Stiker dan tanda hasil pemeriksaan meyakinkan pembeli bahwa hewannya sehat dan memenuhi syarat," kata Edi (56), pedagang hewan kurban di Jalan Sindang di Kelurahan Rawabadak Utara, Kecamatan Koja, Jakarta Utara.

Pedagang lain di Jalan Sungai Bambu, Jalan Swasembada Barat, dan Jalan Cikijang mengatakan hal senada dengan Edi. Beberapa di antara mereka bahkan menghubungi petugas sebelum pemeriksaan sesaat setelah hewan tiba di Jakarta. (MKN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com