Kepala Proyek Pembangunan PT Sarana Multi Infrastruktur (kontraktor pembangunan express line) Pradana Murti mengatakan, kereta akan melaju di kecepatan rata-rata 100 kilometer per jam di atas jalur layang sepanjang 34 kilometer. Diperhitungkan, kereta dapat mengangkut 40.000 orang setiap harinya.
"Jalurnya akan dibangun khusus, tersendiri dan terpisah dari jalur milik PT KAI," kata Pradana saat ditemui seusai acara pelantikan pengurus Masyarakat Transportasi Indonesia di Hotel Le Meridien, Jakarta, Selasa (22/10/2013).
Pradana menjelaskan, pembangunan kereta express line merupakan proyek dari Kementerian Perhubungan. Saat ini, studi kelayakan proyek ini sudah hampir selesai. Pembangunan diprediksi akan dimulai pada 2014 mendatang. Pradana mengharapkan proyek pembangunan ini tidak mengalami kendala apa pun, seperti masalah pembebasan tanah.
"Teorinya kalau tidak pakai pembebasan lahan bisa lebih cepat (sebelum 2017)," ujarnya.
Lebih lanjut, kata Pradana, proyek kereta express line merupakan proyek senilai Rp 20 miliar. Jika nantinya telah beroperasi, harga tiket diupayakan terjangkau, yakni diupayakan lebih murah dari taksi, tetapi sedikit lebih mahal dari bus Damri.
"Tiket harus lebih murah dari taksi karena jika tidak, orang tidak akan pindah (menggunakan kereta)," ungkapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.