"Ini baru rencana, besok 100.000 buruh datang ke Balaikota Jakarta dan menginap," kata Said di LBH Jakarta, Kamis (31/10/2013).
Said mengatakan, buruh rela menginap di kantor Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo tersebut karena sampai saat ini pemerintah tidak merespons tuntutan kenaikan upah yang terus dituntut oleh buruh.
Selain itu, alasan buruh menginap di Balaikota ialah untuk meneruskan perjuangan buruh yang menjadi korban saat terjadi bentrokan dengan ormas kepemudaan. Said menambahkan, 17 orang buruh menjadi korban dengan dua di antaranya mendapatkan luka tusuk.
Said kemudian membandingkan Pemprov DKI yang mau mengurus monyet agar mendapat tempat layak, sementara kepada buruh yang meminta hidup layak tidak dituruti.
"Monyet saja diurus, masak kita tidak bisa. Monyet dibayar Rp 1 juta, kita minta naik (upah) Rp 1 juta tidak dikasih," ujarnya.
Menurut Said, buruh pantas mendapatkan kenaikan upah karena buruh merupakan penopang perekonomian Indonesia. Orang-orang seperti buruh inilah, lanjut Said, yang harus diangkat daya belinya.
"Mogok nasional merupakan jalan terakhir jika negosiasi buntu," pungkasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.