Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Samsat Jaktim Kehabisan Seng Pelat Nomor

Kompas.com - 12/11/2013, 14:57 WIB
Madina Nusrat

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Setelah awal tahun 2013 kehabisan lembar Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK), kini Samsat Jakarta Timur kehabisan seng pelat nomor. Akibatnya, pengendara yang membuat pelat nomor mengalami kesulitan.

Dina (33), seorang pengendara sepeda motor, mengaku tak habis pikir tidak memperoleh bagian pelat nomor kendaraan di Samsat Jaktim. "Petugas di Samsat malah menyuruh saya bikin pelat nomor yang ada di pinggir jalan," katanya, Selasa (12/11/2013).

Mulanya, kata dia, pelat nomor di sepeda motornya jatuh, hilang di tengah jalan lantaran mur pengait di pelat motornya itu longgar. Karena baru menyadari pelat nomornya jatuh dan hilang dalam jarak yang sudah cukup jauh, Dina tak mencarinya. "Saat itu, saya pikir bikin saja lagi di Samsat," katanya.

Namun, berselang satu hari, dia dicegat petugas kepolisian di depan Pusat Grosir Cililitan. Oleh petugas, dia dinyatakan melanggar aturan lalu lintas karena pelat nomor di motornya tak lengkap.

"Loh, saya langsung membela diri. Saya kan tidak sengaja. Dan saya juga tidak berniat menghilangkan pelat nomor itu. Hanya belum sempat mengurusnya," ujar Dina.

Karena tak mau lagi dicegat polisi, dia memilih segera ke Samsat Jaktim untuk membuat pelat nomor baru, mengganti pelat nomor motornya yang hilang. Namun, yang ia dapat malah sebaliknya.

"Saya malah disuruh balik lagi Desember. Kata petugas di Samsat, pelat nomornya habis dan baru ada bulan Desember," katanya.

Seorang petugas di meja informasi Samsat Jaktim, Sudirman, mengaku, pihaknya belum bisa melayani pembuatan pelat nomor karena sengnya habis.

"Mungkin Desember baru ada lagi. Saya juga belum tahu pasti," katanya.

Saat dikonfirmasi, Kepala Seksi Material SBST Ditlantas Polda Metro Jaya Kompol Sudanto mengatakan, tidak benar kalau pelat nomor habis.

"Ada itu pelat nomornya. Silakan laporkan saja orang yang bilang pelat nomor habis," katanya.

Sebelumnya, pada awal 2013, Samsat Jaktim juga kehabisan stok lembar STNK. Pengendara yang harus ganti lembar STNK jangka lima tahun hanya diberikan lembar pajak tahunan kendaraan. Di balik lembar pajak, diberi cap pemberitahuan bahwa cap itu berlaku sebagai lembar STNK.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com