Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/11/2013, 18:36 WIB
|
EditorLaksono Hari Wiwoho

JAKARTA, KOMPAS.com — Proses pengerukan Waduk Pluit untuk sementara dihentikan karena kontrak antara Pemprov DKI dan penyedia jasa sewa alat berat telah berakhir. Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, pengerukan waduk itu akan kembali dilakukan pada tahun depan.

"Ditunda sampai tahun depan," kata Basuki di Balaikota DKI Jakarta, Senin (18/11/2013).

Basuki menyebutkan, pengerukan waduk tersebut menunggu penambahan dana pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah DKI 2014. Apabila anggaran untuk pengerukan waduk tersebut tidak disetujui oleh DPRD, maka Pemerintah Provinsi DKI akan bekerja sama dengan perusahaan swasta.

Menurut Basuki, ada sejumlah perusahaan swasta yang ingin bekerja sama dengan Pemprov DKI untuk mengeruk Waduk Pluit. Namun, pengerukan lebih luas terkendala oleh keberadaan bangunan liar di bantaran waduk. Hal itu pula yang menyebabkan Pemprov DKI baru menata 20 persen lahan Waduk Pluit. Untuk pengerukan seluruh kawasan waduk, seluruh bantaran waduk harus bersih dari bangunan-bangunan liar.

Selain itu, Pemprov DKI belum memiliki rumah susun baru untuk relokasi warga di sana. Apabila pengerukan dipaksakan untuk dilanjutkan, maka bantaran waduk akan terus tergerus dan dapat mengancam nyawa keselamatan penduduk di bantaran waduk.

"Kita tidak berani keruk lebih dalam, takut merobohkan rumah yang ada di sebelah kanan waduk. Soalnya rumah susun di sana juga belum siap," kata Basuki.

Oleh karena itu, Pemprov DKI tengah berupaya mempercepat pembangunan rusun-rusun untuk tempat hunian baru bagi warga di sana. Salah satunya dengan membangun 16 blok rusun di Daan Mogot, Jakarta Barat, tidak jauh dari Muara Baru.

Basuki mengatakan, penghentian sementara pengerukan waduk tidak berarti menghentikan proses normalisasi Waduk Pluit. Hanya, sewa alat berat untuk mengeruk Waduk Pluit telah selesai. Pengerjaan dan pembayarannya sesuai pembuangan air per kubik. Apabila kontraknya sudah selesai, maka pekerjaannya juga sudah selesai.

Menurut Basuki, jumlah anggaran yang digunakan untuk pengerukan Waduk Pluit tahap pertama sebesar Rp 20 miliar. Dana ini digunakan untuk membayar PT Bramaputra sejak pertengahan 2013 hingga 9 November.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Kondisi Remaja yang Terseret Motor Saat Pertahankan Ponsel dari Jambret, Tubuhnya Penuh Luka

Kondisi Remaja yang Terseret Motor Saat Pertahankan Ponsel dari Jambret, Tubuhnya Penuh Luka

Megapolitan
Pertahankan Ponselnya dari Jambret, Bocah SMP Terseret Motor di Cipayung

Pertahankan Ponselnya dari Jambret, Bocah SMP Terseret Motor di Cipayung

Megapolitan
Motor Terobos Jalur Sepeda di FX Sudirman, Bike To Work: Pelanggaran Dibiarkan di Depan Mata

Motor Terobos Jalur Sepeda di FX Sudirman, Bike To Work: Pelanggaran Dibiarkan di Depan Mata

Megapolitan
Maaf dan Pinta Ketua RT Riang kepada Pemilik Ruko di Pluit...

Maaf dan Pinta Ketua RT Riang kepada Pemilik Ruko di Pluit...

Megapolitan
Tukul, Eksekutor Pembacok Siswa SMK di Bogor Didakwa Pasal Berlapis

Tukul, Eksekutor Pembacok Siswa SMK di Bogor Didakwa Pasal Berlapis

Megapolitan
Polisi Tangkap Tiga Orang yang Rusak Kandang Burung dan Motor Warga Saat Tawuran di Gang Mayong

Polisi Tangkap Tiga Orang yang Rusak Kandang Burung dan Motor Warga Saat Tawuran di Gang Mayong

Megapolitan
Tiga Pemuda Ikut Tawuran di Gang Mayong karena 'Utang Budi', Kini Ditangkap Polisi

Tiga Pemuda Ikut Tawuran di Gang Mayong karena "Utang Budi", Kini Ditangkap Polisi

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Makin Panasnya Polemik Pencaplokan Bahu Jalan di Pluit | Pembongkaran Mandiri Ruko Pluit Masih Berlanjut

[POPULER JABODETABEK] Makin Panasnya Polemik Pencaplokan Bahu Jalan di Pluit | Pembongkaran Mandiri Ruko Pluit Masih Berlanjut

Megapolitan
Satu Orang Tewas dalam Tawuran di Mampang, Polisi Tangkap 9 Pelaku

Satu Orang Tewas dalam Tawuran di Mampang, Polisi Tangkap 9 Pelaku

Megapolitan
Belasan Jam Berlalu, Pemadaman Gudang Tripleks di Duren Sawit Akhirnya Tuntas

Belasan Jam Berlalu, Pemadaman Gudang Tripleks di Duren Sawit Akhirnya Tuntas

Megapolitan
Simpang Siur Penyebab Kebakaran Gudang Tripleks di Duren Sawit...

Simpang Siur Penyebab Kebakaran Gudang Tripleks di Duren Sawit...

Megapolitan
Trotoar di Pasar Induk Cibitung Jadi TPS Liar, Lurah Akan Pasang CCTV

Trotoar di Pasar Induk Cibitung Jadi TPS Liar, Lurah Akan Pasang CCTV

Megapolitan
Di Hadapan Pedagang, Kadis Perintahkan Anak Buah Selesaikan Masalah Sampah TPS Pasar Kemiri Muka

Di Hadapan Pedagang, Kadis Perintahkan Anak Buah Selesaikan Masalah Sampah TPS Pasar Kemiri Muka

Megapolitan
Tuntaskan Pemadaman Gudang Tripleks di Duren Sawit, Dishub Alihkan Arus Lalu Lintas

Tuntaskan Pemadaman Gudang Tripleks di Duren Sawit, Dishub Alihkan Arus Lalu Lintas

Megapolitan
Nasib Jon Penjaga Kontrakan Rafael Alun: Digaji Rp 1,4 Juta dan Sempat Dipanggil KPK

Nasib Jon Penjaga Kontrakan Rafael Alun: Digaji Rp 1,4 Juta dan Sempat Dipanggil KPK

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com