Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Penerbangan Jarak Pendek Lebih Baik Pindah ke Halim

Kompas.com - 07/12/2013, 21:39 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengapresiasi pemindahan sekitar 60 penerbangan dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, ke Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, mulai 10 Januari 2014.

Kondisi penerbangan Bandara Soekarno-Hatta yang sudah sedemikian padat, menjadi alasan pemindahan itu. Menurut Jokowi, penerbangan domestik maupun jarak dekat lebih baik dialihkan ke Bandara Halim Perdanakusumah. "Ya paling tidak, penerbangan yang jarak-jarak pendek akan lebih baik kalau dipindah ke Bandara Halim," kata Jokowi, di Monas, Jakarta, Sabtu (7/12/2013).

Situasi Bandara Soekarno Hatta yang padat, dimana kemacetan juga kerap mengular di Tol Bandara Soekarno Hatta merupakan sebuah citra yang buruk di mata masyarakat. Terlebih kondisi itu juga dilihat oleh para wisatawan asing yang melakukan penerbangan internasional melalui bandara tersebut.

Meskipun Bandara Halim Perdanakusumah akan dikomersilkan dan mungkin akan menambah titik kemacetan baru, Jokowi justru merasa pemindahan tersebut dapat memecah kemacetan. Yang perlu dipikirkan saat ini hanyalah rekayasa lalu lintas dan transportasi massal menuju ke bandara tersebut.

"Nanti kita bicara kalau betul-betul masalahnya kelihatan, kita akan bicara dengan kementerian. Kalau butuh dukungan transportasinya, ya nanti kita siapkan," kata Jokowi.

Berbeda dengan Jokowi yang mengapresiasi pemindahan tersebut, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono memprediksi kemacetan lalu lintas di seputar Bandara Halim Perdanakusuma akan bertambah. Pristono meminta pemerintah pusat membantu Pemprov DKI dalam hal pengaturan akses lalu lintas ke dalam Bandara Halim. Hal itu perlu, mengingat daerah tersebut bersinggungan dengan titik macet.

"Kementerian tak bisa serta-merta memindahkan begitu sajalah, ada aspek pengaturan lalu lintas yang harus dilakukan. Karena itu kan mengubah fungsi jadi komersial, artinya akan ada banyak sekali perjalanan keluar-masuk Bandara Halim Perdanakusumah," ujarnya.

Beberapa jalan di wilayah Halim biasanya padat lalu lintas, antara lain persimpangan Cawang Universitas Kristen Indonesia, simpangan Pusat Grosir Cililitan, persimpangan HEK Jalan Raya Bogor Kramat Jati.

Pristono mengatakan, pemerintah pusat harus bisa menjelaskan prediksi berapa lonjakan penumpang akibat perpindahan penerbangan tersebut. Pemerintah pusat juga harus membuat skema lalu lintas, akses di mana saja yang akan dijadikan keluar masuk calon penumpang. Dia berharap pemerintah pusat mau membuat akses baru bagi calon penumpang di bandara itu.

Mulai awal tahun depan, Bandara Halim Perdanakusumah milik TNI Angkatan Udara akan menjadi bandara domestik. Dengan sekitar 66 penerbangan per hari dan setiap pesawat rata-rata mengangkut 150 penumpang, diperkirakan ada total 9.000 orang yang akan beraktivitas di Halim.

Penggunaan Halim sebagai bandara rute domestik terjadi karena lalu lintas penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta telah padat dan mesti dikurangi. Sejumlah maskapai penerbangan yang telah menyatakan siap pindah ke Halim Perdanakusuma adalah Mandala Air, Sriwijaya Air, Sky Airline, Qatar Air dan Batik Air. Pemindahan penerbangan tersebut akan dilakukan bertahap mulai 10 Januari 2014.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Megapolitan
Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Megapolitan
Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com