Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Tabrakan KRL dan Truk Versi Penumpang

Kompas.com - 09/12/2013, 17:18 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Juli Faridahani (37), penumpang gerbong wanita KRL 1131 Jurusan Serpong-Tanah Abang menjadi salah satu saksi peristiwa kecelakaan kereta yang melibatkan truk di pelintasan rel kereta Pondok Betung, Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Setelah KRL yang ditumpanginya menghantam truk, Juli sempat terjebak di dalam gerbong paling depan. Setelah berjuang melawan asap dan api, Juli berhasil keluar meski mengalami luka bakar.

Ditemui di RS dr Suyoto, Senin (9/12/2013) sore, Juli menuturkan, kejadian tersebut berlangsung cepat. Kereta secara tiba-tiba berhenti mendadak dan terdengar bunyi benturan. "Keretanya langsung keluar jalur, lalu miring ke kanan," kata Juli.

Ia mengatakan, para penumpang di gerbong wanita itu sontak saling tumpang tindih dan ada yang terpental. Kondisi di dalam gerbong pun berubah gelap karena lampu padam. Semua penumpang berteriak.

Kondisi kereta di gerbong wanita itu padat penumpang. Sebelum tabrakan terjadi, Juli berada di bangku kanan dekat ruang masinis dan banyak penumpang wanita berdiri. Setelah tabrakan terjadi, bunyi ledakan terdengar. "Ada suara ledakan satu kali, api dan asap hitam itu penuh," ujar Juli.

Para penumpang itu panik, termasuk dirinya. Api mulai menyambar penumpang yang sedang dalam keadaan panik tersebut. Dengan kondisi pintu dan kaca tertutup, Juli tidak tahu-menahu jalan keluar dari dalam gerbong.

"Api langsung nyamber perempuan sebelah saya. Semua panik mau nyelamatin diri gimana. Model keretanya jendela yang enggak bisa di buka," kata Juli.

Wanita yang sudah tujuh tahun menggunakan KRL itu sempat pasrah. Namun, harapannya muncul ketika melihat sebuah ruang terbuka menuju ke luar gerbong. "Dari hati saya ada yang bilang, lihat ke kanan. Saya lihat ada (ruang) segitiga gini, tapi itu bukan jendela. Saya langsung nerobos saja. Semua pada ngikutin saya," katanya.

Ia berhasil selamat setelah ditolong warga dan diamankan ke sebuah masjid di sana. Ledakan kembali terjadi setelahnya. Juli yang menumpang kereta dari Serpong menuju kawasan Sudirman itu mengaku trauma dengan kejadian tersebut. "Masih keingat di sini," katanya sambil memegang kening.

Dirinya mengalami luka bakar di telapak tangan kanan kiri, bahu kanan, serta lengan kanan dan kirinya. Ia tidak tahu bagaimana nasib penumpang lain yang satu gerbong bersamanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kejamnya Nico Bunuh Teman Kencan di Indekos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kejamnya Nico Bunuh Teman Kencan di Indekos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Resmi Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi pada Pilkada 2024

Mochtar Mohamad Resmi Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi pada Pilkada 2024

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com