Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjanjian Basuki dengan Prabowo...

Kompas.com - 24/12/2013, 10:14 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra memiliki perjanjian khusus bersama Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Perjanjian itulah yang menghambat Basuki menuju Medan Merdeka Utara, ataupun digandeng Prabowo untuk pimpin Indonesia.

"Iya, Pak Prabowo menugaskan saya untuk menyelesaikan masalah DKI lima tahun," kata Basuki di Balaikota DKI Jakarta, Senin (23/12/2013) malam.

Pria yang akrab disapa Ahok itu pun berjanji akan memenuhi instruksi Prabowo. Sebab, Prabowo-lah yang berjasa menarik putra Belitung itu ke Jakarta. Prabowo, lanjut dia, telah berani menunjukkan kalau Partai Gerindra adalah partai yang berani mencalonkannya. Padahal, saat itu dia kader Partai Golkar.

KOMPAS IMAGES/MUNDRI WINANTO Cagub DKI Jakarta Joko Widodo (kiri), Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto (tengah), Cawagub DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (kanan) saat menghadiri kampanye terbuka di Parkir Timur Senayan, Jakarta, Minggu (1/7/2012).

Melihat ada potensi dan penawaran lebih baik yang ditawarkan partai lain, Basuki pun tak menolak ajakan Prabowo memimpin Jakarta. Tak hanya itu, penawaran Partai Gerindra membuatnya tak mengeluarkan uang sepersen pun untuk menjadi orang nomor dua di Ibu Kota.

Maka dari itu, menurutnya, apabila Partai Gerindra berhasil meraih 20 persen kursi legislatif, maka tidak mungkin dia akan mendampingi Prabowo sebagai cawapres pada Pilpres 2014. "Enggak mungkinlah itu. Pak Prabowo memang hanya menugaskan saya untuk di DKI," ujar Basuki lagi.

Meski demikian, impian Basuki untuk dapat memimpin bangsa ini tetap ada. Pesan almarhum Taufiq Kiemas masih terngiang-ngiang di benaknya bahwa, "Kalau politisi tidak pernah bermimpi berkantor di Medan Merdeka Utara, berarti dia bukan politisi".

Alumnus Universitas Trisakti tersebut menyadari mimpinya memimpin dari Medan Merdeka Utara masih terpantau lama untuk terwujud. "Indonesia ini masih belum bisa terima presiden atau wapres berasal dari minoritas. Itu akan menurunkan nilai parpol yang menarik saya," kata Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Ada Pedagang Warkop Kecil di Pinggir Jalan, Bisa Kasih Hewan Kurban ke Sini...'

"Ada Pedagang Warkop Kecil di Pinggir Jalan, Bisa Kasih Hewan Kurban ke Sini..."

Megapolitan
Penghuni Kolong Jembatan Keluhkan Air Sungai Ciliwung Bau Usai Pemotongan Hewan Kurban

Penghuni Kolong Jembatan Keluhkan Air Sungai Ciliwung Bau Usai Pemotongan Hewan Kurban

Megapolitan
Waswasnya Warga yang Tinggal di Kolong Jembatan Jalan Sukabumi pada Musim Hujan...

Waswasnya Warga yang Tinggal di Kolong Jembatan Jalan Sukabumi pada Musim Hujan...

Megapolitan
Jumlah Kambing Kurban di Masjid Sunda Kelapa Menurun, Pengurus: Kualitas yang Utama, Bukan Kuantitas

Jumlah Kambing Kurban di Masjid Sunda Kelapa Menurun, Pengurus: Kualitas yang Utama, Bukan Kuantitas

Megapolitan
Lebaran yang Seperti Hari Biasanya di Kolong Jembatan Jalan Sukabumi

Lebaran yang Seperti Hari Biasanya di Kolong Jembatan Jalan Sukabumi

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Tersangka Pemalsuan Uang Rp 22 Miliar di Jakarta Barat

Polisi Tangkap 3 Tersangka Pemalsuan Uang Rp 22 Miliar di Jakarta Barat

Megapolitan
Ibu Asal Bekasi yang Cabuli Anaknya Jalani Tes Kesehatan Mental

Ibu Asal Bekasi yang Cabuli Anaknya Jalani Tes Kesehatan Mental

Megapolitan
OTK Konvoi di Kemayoran, Tembak Warga Pakai 'Airsoft Gun'

OTK Konvoi di Kemayoran, Tembak Warga Pakai "Airsoft Gun"

Megapolitan
Jumlah Kambing yang Dikurbankan di Masjid Agung Sunda Kelapa Menteng Menurun Drastis

Jumlah Kambing yang Dikurbankan di Masjid Agung Sunda Kelapa Menteng Menurun Drastis

Megapolitan
Masjid Sunda Kelapa Bagikan 4.000 Kantong Daging Kurban, Ada dari Ma'ruf Amin hingga Megawati

Masjid Sunda Kelapa Bagikan 4.000 Kantong Daging Kurban, Ada dari Ma'ruf Amin hingga Megawati

Megapolitan
Anies Baswedan: Lebih Penting 'Ngomongin' Kampung Bayam...

Anies Baswedan: Lebih Penting "Ngomongin" Kampung Bayam...

Megapolitan
Anies Sembelih Sapi Kurban Sendiri: Saya Membayangkan Bagaimana Rasanya Menjadi Ibrahim

Anies Sembelih Sapi Kurban Sendiri: Saya Membayangkan Bagaimana Rasanya Menjadi Ibrahim

Megapolitan
Penjual Hewan Kurban di Bekasi Bikin Promo: Beli Sapi Gratis Domba dan Golok

Penjual Hewan Kurban di Bekasi Bikin Promo: Beli Sapi Gratis Domba dan Golok

Megapolitan
Anies Enggan Tanggapi Calon Kompetitor: Lebih Penting Memikirkan Nasib Warga

Anies Enggan Tanggapi Calon Kompetitor: Lebih Penting Memikirkan Nasib Warga

Megapolitan
Heru Budi: Selamat Idul Adha, Selamat Libur Panjang...

Heru Budi: Selamat Idul Adha, Selamat Libur Panjang...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com