Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Instansi Lain Diharapkan Juga Berlakukan "One Day No Car" ala Jokowi

Kompas.com - 07/01/2014, 07:27 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Program one day no car yang dicanangkan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dinilai tidak akan signifikan mengurangi kemacetan di Ibu Kota. Diharapkan, instansi atau lembaga pemerintah lainnya ikut melakukan program tersebut.

"Kebijakan ini tidak akan meminimalisir kemacetan apabila hanya satu-dua lembaga saja yang menerapkannya. Perlu dukungan jajaran pemerintahan lainnya, sebagaimana yang telah dilaksanakan Kemenhub dan Pemprov DKI Jakarta," kata pengamat transportasi Universitas Indonesia (UI), Ellen Tangkudung, saat dihubungi di Jakarta, Senin (6/1/2014).  

Ellen mengatakan, selain Pemprov DKI, instansi atau lembaga pemerintahan yang sudah melakukan kebijakan ini adalah Pemkot Depok dan Kementerian Perhubungan. Hanya, hal itu tidak dilakukan setiap Jumat, seperti yang diberlakukan Pemprov DKI.

Menurut dia, kebijakan itu dapat melatih para pegawai negeri sipil (PNS) membiasakan diri menggunakan alat transportasi lain sebagai alternatif, selain kendaraan bermotor pribadi. Para pejabat instansi tersebut juga dapat memberi contoh yang baik kepada masyarakat untuk beralih menggunakan alat transportasi massal.

Selain itu, kata dia, para pemangku kebijakan dapat merasakan bagaimana kekurangan dan respons warga dari dalam alat transportasi massal tersebut. Segala masukan dari warga akan memengaruhi pembuatan kebijakan selanjutnya.

Tugas dari Pemprov DKI Jakarta adalah memperbaiki kualitas standar pelayanan angkutan umum. "Menyuruh orang naik angkutan umum itu harus diberikan keteladanan. Semuanya dimulai dari pejabatnya. Kalau telah ada keteladanan, maka yang di bawahnya juga akan mengikuti," ujar Kepala Laboratorium Transportasi UI tersebut.  

Ia juga mengimbau agar Instruksi Gubernur Nomor 150 Tahun 2013 tentang penggunaan kendaraan umum lebih dikembangkan. Misalnya, instruksi ini tidak hanya berlaku pada tiap Jumat minggu pertama tiap bulan, tetapi setiap pekan pada hari yang sama atau dua kali dalam satu pekan. Secara perlahan, nantinya masyarakat akan terpengaruh oleh kebiasaan para pemimpin dan ikut menggunakan angkutan umum untuk beraktivitas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kota Bogor Tuan Rumah Musda ke-17 Hipmi, Pemkot Minta Pengusaha Belanja Produk Lokal

Kota Bogor Tuan Rumah Musda ke-17 Hipmi, Pemkot Minta Pengusaha Belanja Produk Lokal

Megapolitan
Putri Bunuh Ayah Kandung di Duren Sawit, Pelaku Disebut Hidup di Jalan sebagai Pengamen

Putri Bunuh Ayah Kandung di Duren Sawit, Pelaku Disebut Hidup di Jalan sebagai Pengamen

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemilik 'Wedding Organizer' yang Diduga Tipu Calon Pengantin di Bogor

Polisi Tangkap Pemilik "Wedding Organizer" yang Diduga Tipu Calon Pengantin di Bogor

Megapolitan
Usai Bunuh Ayahnya, Putri Pedagang Perabot di Duren Sawit Gondol Motor dan Ponsel Korban

Usai Bunuh Ayahnya, Putri Pedagang Perabot di Duren Sawit Gondol Motor dan Ponsel Korban

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas 3 Jukir Liar yang Getok Tarif Parkir Bus Rp 300.000 di Masjid Istiqlal

Polisi Kantongi Identitas 3 Jukir Liar yang Getok Tarif Parkir Bus Rp 300.000 di Masjid Istiqlal

Megapolitan
Pedagang Perabot Dibunuh Anaknya, Pelaku Emosi karena Tidak Terima Dimarahi

Pedagang Perabot Dibunuh Anaknya, Pelaku Emosi karena Tidak Terima Dimarahi

Megapolitan
Pembunuh Pedagang Perabot Sempat Kembali ke Toko Usai Dengar Kabar Ayahnya Tewas

Pembunuh Pedagang Perabot Sempat Kembali ke Toko Usai Dengar Kabar Ayahnya Tewas

Megapolitan
KPU DKI Bakal Coklit Data Pemilih Penghuni Apartemen untuk Pilkada 2024

KPU DKI Bakal Coklit Data Pemilih Penghuni Apartemen untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Polisi Tangkap Terduga Pelaku Pembakaran 9 Rumah di Jalan Semeru Jakbar

Polisi Tangkap Terduga Pelaku Pembakaran 9 Rumah di Jalan Semeru Jakbar

Megapolitan
Pastikan Kesehatan Pantarlih Pilkada 2024, KPU DKI Kerja Sama dengan Dinas Kesehatan

Pastikan Kesehatan Pantarlih Pilkada 2024, KPU DKI Kerja Sama dengan Dinas Kesehatan

Megapolitan
Usai Dilantik, Pantarlih Bakal Cek Kecocokan Data Pemilih dengan Dokumen Kependudukan

Usai Dilantik, Pantarlih Bakal Cek Kecocokan Data Pemilih dengan Dokumen Kependudukan

Megapolitan
Pedagang Perabot di Duren Sawit Sempat Melawan Saat Putrinya Hendak Membunuh, tapi Gagal

Pedagang Perabot di Duren Sawit Sempat Melawan Saat Putrinya Hendak Membunuh, tapi Gagal

Megapolitan
Kesal karena Susah Temukan Alamat, Ojol Tendang Motor Seorang Wanita di Depok

Kesal karena Susah Temukan Alamat, Ojol Tendang Motor Seorang Wanita di Depok

Megapolitan
Pemeran Tuyul yang Dibakar Joki Tong Setan di Pasar Malam Jaktim Alami Luka Bakar 40 Persen

Pemeran Tuyul yang Dibakar Joki Tong Setan di Pasar Malam Jaktim Alami Luka Bakar 40 Persen

Megapolitan
Ayah Dibunuh Putri Kandung di Duren Sawit Jaktim, Jasadnya Ditemukan Karyawan Toko

Ayah Dibunuh Putri Kandung di Duren Sawit Jaktim, Jasadnya Ditemukan Karyawan Toko

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com