Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini, 11.972 Warga Jakarta Kebanjiran

Kompas.com - 13/01/2014, 10:18 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

RODERICK ADRIAN MOZES Warga berusaha melintasi banjir yang melanda kawasan Bidara Cina, Jakarta, Senin (13/1/2014). Hujan yang melanda Jakarta sejak Minggu pagi ditambah meluapnya sungai Ciliwung akibat banjir kiriman dari Bogor mengakibatkan sejumlah kawasan ini terendam banjir sejak Minggu malam. KOMPAS IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZES
JAKARTA, KOMPAS.com — Hujan yang mengguyur Jakarta dan sekitarnya sedari hari Minggu (12/1/2014) hingga Senin (13/1/2014) menyebabkan sejumlah permukiman Ibu Kota dilanda banjir. Data dari Pusat Pengendalian Operasi BPBD Jakarta menyebutkan sebanyak 11.972 warga Jakarta menjadi korban banjir tersebut.

Bambang Surya Putra, Kasie Informatika BPBD DKI, menjelaskan, jumlah tersebut terdiri dari 3.742 kepala keluarga di 233 RT, 72 RW, dan 28 kelurahan. Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.545 warga mengungsi pada 23 lokasi pengungsian dekat titik banjir.

"Berdasarkan informasi dari BMKG, kondisi ini diperkirakan masih akan berlangsung hingga besok hari, khususnya pada sore serta malam hari," ujarnya melalui pesan singkat ke wartawan, pagi ini.

Bambang melanjutkan, Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta telah mengoordinasikan SKPD terkait bencana yakni Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana, Dinas Perhubungan, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Perindustrian dan Energi, Dinas Kebersihan, Dinas Pertamanan serta Pemakanan, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, dan Satpol PP pada lima wilayah kota untuk mengaktifkan posko-posko penanggulangan bencana banjirnya.

"Bagi warga Jakarta, diharapkan waspada kondisi lingkungan, mengamankan harta benda pada tempat lebih tinggi dan mematuhi imbauan petugas untuk evakuasi. Untuk keadaan darurat, silakan telepon call center siaga bencana BPPD di 021-164," lanjutnya.

Pagi ini, lanjut Bambang, direncanakan akan dilakukan rapat khusus bersama Gubernur DKI Jakarta di Balaikota untuk menentukan apakah akan ditetapkan status tanggap darurat atau tidak terkait bencana ini.

Selain itu, rapat juga mengagendakan kemungkinan dilakukan modifikasi cuaca yang disiapkan BMKG, BNNPB, BPPT, dan TNI AU.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com