Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Kian Dekat, Warga Kampung Pulo Mengungsi

Kompas.com - 17/01/2014, 18:09 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Warga Kampung Pulo, Kelurahan Kampung Melayu, Jakarta Timur, mulai mengungsi dari tempat tinggal mereka. Hal itu dilakukan setelah mereka mendapat informasi bahwa banjir diprediksi terjadi pada Jumat (17/1/2014) petang hingga malam nanti.

Sore ini, warga mulai meninggalkan rumah sambil membawa barang bawaan mereka yang bisa diselamatkan. Pantauan Kompas.com, pengungsi mulai terlihat merata di setiap gang permukiman Kampung Pulo sepanjang Jalan Jatinegara Barat. Warga keluar sambil menggotong tas dan plastik yang isinya didominasi pakaian. Adapun barang elektronik sudah dipindahkan warga ke lantai dua rumah atau ke tempat penampungan yang lebih tinggi.

Kondisi Jalan Jatinegara Barat kini mulai dipenuhi banyak warga yang hilir mudik. Kendaraan bermotor dipindahkan ke jalan tersebut agar aman dari ancaman banjir.

Bantuan dari berbagai pihak mulai diantar kepada warga. Beri (40), warga RT 04 RW 03, mengatakan akan mengungsi di tenda-tenda yang tersedia di pinggir jalan, malam ini. "Mau ngungsi di jalan yang ada tenda," kata Beri kepada Kompas.com di Kampung Pulo, Jumat sore.

Beri tak mau mengungsi di posko pengungsian Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur atau di RS Hermina. Berdasarkan pengalaman banjir beberapa hari lalu, kedua tempat tersebut penuh.

Sementara itu, Budi, Ketua RT 03 RW 04 Kelurahan Kampung Melayu, mengatakan, semua warganya sudah mulai mengungsi ke tempat yang lebih aman. Budi mengatakan, banjir yang akan datang pada malam ini diprediksi jauh lebih besar dari beberapa hari lalu. Banjir pada Senin lalu, kata Budi, terjadi setelah ketinggian air di Bendung Katulampa, Bogor, mencapai 130 sentimeter atau Siaga III. Namun, sore ini ketinggian air di bendung tersebut telah mencapai 180 sentimeter atau hampir mendekati Siaga I. Ia dan warga lain terkejut mengetahui naiknya level air di Katulampa.

"Sempat terkejut saja. Ya, baru kemarin istilahnya rumah mereka terendam sampai lantai dua. Dengar kabar ini ya mereka terkejut," ujar Budi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com