Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ke Dalam Peti Kemas, Mereka Mengungsi dari Banjir

Kompas.com - 24/01/2014, 14:11 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Warga Kampung Sepatan RT 03 RW 05 Kelurahan Rorotan, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, menjadi korban banjir. Mereka mengungsi ke dalam peti kemas milik perusahaan logistik yang berada di dekat permukimannya.

Mereka mengungsi di peti kemas tersebut sejak Sabtu (18/1/2014) lalu. Satu peti kemas dihuni sekitar sebelas orang.

Somah (57), salah satunya. Bersama korban banjir lainnya, dia tidur dalam peti kemas seberat 24 ton tersebut dengan beralaskan karpet dan tikar seadanya.

"Kalau malam dingin banget di sini. Dinginnya sampai menusuk tulang," kata Somah, Jumat (24/1/2013).

Saat banjir menyerang rumahnya, Somah tidak sempat menyelamatkan pakaian bersihnya. Selama mengungsi, dia hanya memakai baju yang menempel di badannya.

Menurut Somah, banjir kali ini seperti banjir pada 2007 lalu. Ketinggian air 120-150 cm. Pada tahun 2007, dia juga mengungsi di peti kemas seperti saat ini, bersama ratusan orang lainnya.

Tohir, Ketua Kelompok Kampung Sepatan, mengatakan bahwa sedikitnya ada tiga titik lokasi pengungsian di wilayahnya. Pertama di peti kemas, kedua di masjid perkampungan, dan ketiga di dalam permukiman yang permukaan tanahnya lebih tinggi dibandingkan lokasi banjir saat ini.

Menurut Tohir, wilayah Kampung Sepatan merupakan kawasan yang cukup rendah. Saat hujan deras mengguyur permukiman, tak jarang genangan hingga banjir kerap timbul di perkampungan.

Dari 1.600 jiwa (450 KK) yang tinggal di wilayah Sepatan, 1.000 di antaranya mengungsi karena rumah mereka terendam banjir. Saat ini, ketinggian air di Kampung Sepatan sudah sekitar 60 cm. Itu pun merupakan luapan air dari Kali Gendong yang berada tepat di sebelah kiri Kampung Sepatan.

Sebagian warga juga sudah kembali ke rumah masing-masing dari tempat pengungsiannya untuk membersihkan lumpur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com