Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beda Transportasi Publik di Jakarta dengan Singapura dan KL

Kompas.com - 25/01/2014, 11:46 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

KOMPAS.com - Singapura dan Kuala Lumpur merupakan dua kota di Asia Tenggara yang telah memiliki sistem transportasi publik yang cukup baik. Dalam kunjungan yang dilakukan PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta, Kompas.com beserta sejumlah media sempat menjajal layanan perkeretaapian di kedua kota tersebut.

Diawali dengan proses membeli tiket, sistem layanan di Singapura dan di Kuala Lumpur juga seperti halnya layanan KRL Commuter Line yang ada di Jabodetabek, yakni menggunakan tarif sesuai jarak. Tiket juga tersedia dalam dua pilihan, yakni untuk sekali jalan atau berlangganan.

Bedanya, jika pembelian tiket di KRL masih menggunakan loket yang dilayani oleh petugas, maka pembelian tiket di Singapura dan Kuala Lumpur telah menggunakan mesin.

Di layar yang terdapat di mesin tiket, akan terlihat peta jalur-jalur kereta, baik MRT maupun LRT, yang ada di seluruh kota. Layar mesin menggunakan sistem layar sentuh, jadi dengan tinggal menyentuh stasiun tujuan, nantinya akan muncul tarif yang akan dikenakan.

Di Singapura, jarak dari Orchard menuju Marina Bay (melewati lima stasiun) dikenakan tarif 2 Dollar Singapura. Sedangkan di Kuala Lumpur, jarak dari KL Sentral menuju Pasar Seni (melewati satu stasiun) dikenakan tarif 1,2 Ringgit.

Di layanan KRL, tarif dikenakan sebesar Rp 2.000 per lima stasiun pertama, dan Rp 500 per tiga stasiun berikutnya.

Alsadad Rudi/Kompas.com Mesin tiket di stasiun Mass Rapid Transit (MRT) Singapura

Karena di Singapura dan Kuala Lumpur telah menerapkan integrasi antar moda transportasi publik yang baik, begitu tiba di stasiun tujuan, di depan pintu keluar stasiun telah berjejer bus-bus yang diperuntukan bagi penumpang yang akan melanjutkan perjalanan ke kawasan yang tidak dilewati kereta.

Namun, suasana bus-bus yang berjejer di depan stasiun kereta di Singapura ataupun Kuala Lumpur sangat berbeda dengan suasana bus-bus "ngetem" di depan Stasiun Sudirman, Tanjung Barat, ataupun Palmerah, Jakarta. Karena di kedua kota tersebut, bus-bus akan berangkat sesuai waktu yang telah ditentukan. Jadi, bus akan tetap jalan meski penumpang di dalam bus masih sangat sedikit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Megapolitan
Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Megapolitan
Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Megapolitan
Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Megapolitan
Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Megapolitan
Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Megapolitan
Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Megapolitan
Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Megapolitan
Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Megapolitan
Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Megapolitan
Profesinya Kini Dilarang, Jukir Liar di Palmerah Minta Pemerintah Beri Pekerjaan yang Layak

Profesinya Kini Dilarang, Jukir Liar di Palmerah Minta Pemerintah Beri Pekerjaan yang Layak

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Lepas 8.000 Jemaah Haji dalam Dua Gelombang

Pemprov DKI Jakarta Lepas 8.000 Jemaah Haji dalam Dua Gelombang

Megapolitan
Jukir Minimarket: Jangan Main Ditertibkan Saja, Dapur Orang Bagaimana?

Jukir Minimarket: Jangan Main Ditertibkan Saja, Dapur Orang Bagaimana?

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Turun Harga, Kini Dilelang Rp 700 Juta

Rubicon Mario Dandy Turun Harga, Kini Dilelang Rp 700 Juta

Megapolitan
Anggota Gangster yang Bacok Mahasiswa di Bogor Ditembak Polisi karena Melawan Saat Ditangkap

Anggota Gangster yang Bacok Mahasiswa di Bogor Ditembak Polisi karena Melawan Saat Ditangkap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com