Pernyataan Jokowi bak menyulut semangat kerja Kementerian PU. Menteri PU Djoko Kirmanto beberapa waktu kemudian mengadakan konferensi pers, menyatakan bahwa proyek perbaikan Jalan TB Simatupang tidak diserahkan kepada Pemprov DKI, tetapi dikerjakan kementeriannya. Menteri yang biasa dipanggil Djokir itu menegaskan, Pemprov DKI tidak boleh mengerjakan apa yang jadi kewenangan Kementerian PU. Jokowi diminta fokus ke area kewenangan Pemprov DKI.
4. Dari TB Simatupang, Jokowi bertolak ke permukiman padat penduduk di Kembangan Utara, Cengkareng, Jakarta Barat. Di sana, ratusan rumah warga terendam limpasan Sungai Angke. Sungai itu sendiri sebenarnya tengah dinormalisasi oleh Kementerian PU. Namun, akibat pekerjaan yang belum rampung dan musim hujan sudah lebih dahulu datang, air sungai pun tetap melimpas ke rumah warga dengan ketinggian 50 sentimeter hingga 3 meter.
Kepala Dinas Perumahan dan Bangunan Pemerintah DKI Jakarta Yonathan Pasodung menjelaskan, rusunawa serba guna tersebut terdiri dari 16 lantai, dengan lantai satu hingga tiga diperuntukkan bagi pasar. Adapun lantai 3 hingga 16 diperuntukkan bagi masyarakat umum, baik warga hasil relokasi maupun bukan.
"Saat ini sudah kita sosialisasikan ke pedagang pasar bahwa kita akan bangun rusunawa serba guna. Mereka tidak perlu khawatir karena selama pembangunan, mereka boleh jualan. Tanah kita di sini itu ada 6,5 hektar. Mereka bisa berjualan di situ," ujarnya.
6. Musim hujan tidak menyurutkan niat Jokowi bersepeda rutin ke Balaikota, Jumat (17/1/2014). Hari itu, ia ditemani oleh pebalap MotoGP, Jorge Lorenzo. Di tengah gerimis, kegiatan gowes tetap berjalan meski terlambat satu jam. Rombongan menempuh jalur Jalan Taman Surapati, lalu masuk ke Jalan Teuku Umar, melalui depan Masjid Cut Meutia, belok kiri ke Jalan Menteng Raya, serta berakhir di Jalan Medan Merdeka Selatan dan masuk ke dalam Balaikota Jakarta.
"Very good," ujar Jorge sesampainya di depan selasar Balaikota.
7. Minggu (19/1/2014) adalah hari libur bagi kebanyakan orang. Namun, tidak bagi Jokowi. Dengan mengenakan kemeja motif kotak-kotak, ia mendatangi tepi bantaran Kanal Banjir Barat (KBB) di Tanah Abang, Jakarta Pusat. Di sana, Jokowi menegaskan, tahun ini pihaknya akan merelokasi warga yang tinggal di bantaran.
"Sangat membahayakan sekali. Air Ciliwung yang mengalir sangat besar. Warga harus direlokasi ke rusun karena membahayakan," ujarnya.
Ia tak menyinggung soal relokasi kepada warga yang ditemuinya. Bahkan, ada salah satu warga yang begitu bertemu Jokowi dengan pede-nya meminta bantuan tripleks dan kayu agar rumah semipermanen di bantaran kuat menahan arus sungai. Jokowi hanya tersenyum.
8. Selanjutnya, ia meninjau genangan di Jalan Letjen S Parman, tepatnya di depan Mal Ciputra, Grogol, Jakarta Barat. Jokowi pasrah atas genangan yang memutuskan arus lalin itu. Genangan setinggi 20 hingga 30 sentimeter tersebut akibat meluapnya Kali Grogol yang berada persis di samping jalan. Debit air dari hulu yang tinggi tak tertampung sehingga meluap ke jalan. Akibatnya, kendaraan bermotor tidak dapat melintas di jalan itu.
Untuk menyedot air dari jalan ke kali, Pemerintah Provinsi DKI mengandalkan satu pompa. Menurutnya, satu pompa tersebut sudah maksimal. Pasalnya, penambahan pompa tak akan berguna jika kali meluap.
"Pompanya sudah berfungsi, sudah besar, sudah maksimal. Tapi ya air dari atas memang banyak sekali, jadi (proses penyedotan) memang butuh waktu," ujarnya.
9. Sore harinya, Jokowi meninjau banjir di permukiman bantaran Waduk Pluit. Ia mendistribusikan bantuan berupa beras dan alat tulis bagi pengungsi. Jokowi juga menyempatkan diri meninjau rumah pompa di Waduk Pluit dan melihat kondisi rumah masyarakat yang kebanjiran menggunakan sebuah perahu karet.