Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Kampung Pulo Tolak Relokasi Tawaran Jokowi

Kompas.com - 03/02/2014, 12:23 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Warga Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur, menolak rencana Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo merelokasi warga bantaran Sungai Ciliwung di wilayah itu. Dari 3.500 kepala keluarga di wilayah tersebut, hanya 150 kepala keluarga yang bersedia pindah ke rusun yang telah ada.

"Itu juga mereka yang bersedia tidak mau pindah jauh-jauh dari tempat tinggal yang lama," kata Lurah Kampung Melayu Bambang Pangestu saat dihubungi wartawan, Senin (3/2/2014).

Bambang mengatakan, pemerintah Provinsi Jakarta menyediakan sejumlah rusun untuk memindahkan warga Kampung Pulo, antara lain Rusun Pinus Elok, Cipinang Besar Selatan, Komarudin Cakung, Jatinegara Kaum, dan Rusun Pulogebang. Semuanya di Jakarta Timur. Namun, warga Kampung Pulo memilih menunggu rampungnya Rusun Jatinegara Barat yang dibangun dekat rumah lama mereka. Rusun Jatinegara Barat ditargetkan rampung pada Oktober 2014.

"Seharusnya bulan ini sudah mau direlokasi, tapi mereka enggak mau jauh-jauh. Kita beri formulir kesiapan pindah, enggak mau. Mereka memilih menunggu bulan Oktober untuk pindah," kata Bambang.

Bambang pun merasa kesulitan karena banyak warga yang mempertanyakan sistem ganti rugi rumah mereka. Bambang telah menjelaskan bahwa warga yang tak memiliki sertifikat lahan tidak akan menerima ganti rugi, tetapi mendapatkan hunian rusun. Adapun warga yang memiliki sertifikat diberi ganti sesuai harga pasar.

Kepala Dinas Perumahan dan Bangunan Pemerintah DKI Jakarta Yonathan Pasodung mengatakan, sejumlah rusun di Jakarta Timur itu sedianya disiapkan untuk warga Kampung Pulo. Namun, karena sampai sekarang belum ada data warga yang masuk ke dinasnya, ia terpaksa mengalihkan rusun kepada warga lain.

Menurut Yonathan, warga yang akan mengisi rusun tersebut saat ini adalah warga bantaran Sungai Sunter, Kemayoran, Jakarta Pusat; warga tepi Waduk Ria Rio, Pulogadung, Jakarta Timur; dan warga di tepi Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com