Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Angkot "Ngetem" Tak Cukup dengan Penindakan

Kompas.com - 06/02/2014, 18:00 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Institute Transportation for Development Policy (ITDP) Indonesia Yoga Adiwinarto mengatakan, persoalan bus-bus angkutan kota yang kerap ngetem sembarangan di sekitar stasiun tidak bisa diselesaikan melalui penegakan hukum saja. Menurutnya, ada hubungan yang saling menguntungkan antara bus-bus itu dan warga pengguna kereta yang membutuhkan kehadirannya.

Yoga mencontohkan situasi yang ada di depan Stasiun Sudirman, Jakarta Pusat. Setiap pagi maupun sore hari, ada banyak metromini dan kopaja yang menaikturunkan penumpang di depan stasiun tersebut. Hal itu menjadi salah satu penyebab kemacetan lalu lintas di Jalan Sudirman.

"Kita enggak bisa hanya mencegah Kopaja P15 atau Metromini 640 untuk tidak berhenti di sana karena di sana ada penumpang dan penumpang butuh mereka, karena penumpang enggak mau harus jalan jauh (ke halte transjakarta)," kata Yoga kepada Kompas.com, Kamis (4/2/2014).

Yoga menjelaskan, persoalan bus ngetem di sekitar stasiun hanya dapat diselesaikan dengan dua hal, yakni membangun halte transjakarta yang mudah dijangkau oleh penumpang kereta. "Kedua, P15 dan 640 diintegrasikan saja dengan transjakarta. Silakan penumpang tetap naik di P15 dan 640, tapi naiknya di halte busway. Jadi, naiknya enggak lagi pinggir jalan," kata dia.

Pantauan Kompas.com, tepat di depan pintu keluar Stasiun Sudirman sebenarnya sudah dipasangi pagar pembatas yang membentang hingga ke arah Halte Dukuh Atas. Hal itu bertujuan agar warga tidak bisa naik angkot yang menunggu di depan stasiun, terutama pada pagi dan sore hari.

Namun, pemasangan pagar pembatas tidak untuk mencegah keberadaan angkutan umum di sana. Dengan memanfaatkan celah yang ada di pagar tersebut, orang dengan leluasa keluar-masuk. Angkot pun tetap dengan bebas menaik turunkan penumpang. Angkot yang rutin ngetem di depan Stasiun Sudirman adalah Metromini 640 dan Kopaja P15.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Zeo Levana Mengaku Buat Konten 'Terjebak di Busway' atas Permintaan Sopir Bus Transjakarta

Zeo Levana Mengaku Buat Konten "Terjebak di Busway" atas Permintaan Sopir Bus Transjakarta

Megapolitan
Masuk dan Terjebak di Jalur Transjakarta, Zoe Levana: Kami Tak Sengaja

Masuk dan Terjebak di Jalur Transjakarta, Zoe Levana: Kami Tak Sengaja

Megapolitan
Pembebasan Ketua Kelompok Tani KSB Jadi Syarat Warga Mau Tinggalkan Rusun Kampung Bayam

Pembebasan Ketua Kelompok Tani KSB Jadi Syarat Warga Mau Tinggalkan Rusun Kampung Bayam

Megapolitan
Dishub DKI Tindak 216 Jukir Liar di Jakarta Selama Sepekan

Dishub DKI Tindak 216 Jukir Liar di Jakarta Selama Sepekan

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Zoe Levana Cerita Kronologi Terjebak di Jalur Transjakarta Selama 4 Jam

Diperiksa Polisi, Zoe Levana Cerita Kronologi Terjebak di Jalur Transjakarta Selama 4 Jam

Megapolitan
Tumpukan Sampah Menggunung di Kembangan, Warga Keluhkan Bau Menyengat

Tumpukan Sampah Menggunung di Kembangan, Warga Keluhkan Bau Menyengat

Megapolitan
Polisi Tilang Zoe Levana Usai Terobos Jalur Transjakarta

Polisi Tilang Zoe Levana Usai Terobos Jalur Transjakarta

Megapolitan
PPDB SMP Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur, dan Jadwalnya

PPDB SMP Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur, dan Jadwalnya

Megapolitan
Gudang Ekspedisi di Bogor Disebut Mirip Kelab Malam, Setel Musik Kencang hingga Diprotes Warga

Gudang Ekspedisi di Bogor Disebut Mirip Kelab Malam, Setel Musik Kencang hingga Diprotes Warga

Megapolitan
PPDB 'Online', Disdik DKI Jamin Tak Ada Celah bagi Oknum Jual Beli Kursi Sekolah

PPDB "Online", Disdik DKI Jamin Tak Ada Celah bagi Oknum Jual Beli Kursi Sekolah

Megapolitan
Selebgram Zoe Levana Bantah Tudingan Terjebak di Jalur Transjakarta Cuma 'Settingan'

Selebgram Zoe Levana Bantah Tudingan Terjebak di Jalur Transjakarta Cuma "Settingan"

Megapolitan
Kasus DBD di Tangerang Selatan Meningkat, Paling Banyak di Pamulang

Kasus DBD di Tangerang Selatan Meningkat, Paling Banyak di Pamulang

Megapolitan
'Flashback' Awal Kasus Pembunuhan Noven di Bogor, Korban Ditusuk Pria yang Diduga karena Dendam

"Flashback" Awal Kasus Pembunuhan Noven di Bogor, Korban Ditusuk Pria yang Diduga karena Dendam

Megapolitan
Ketua Kelompok Tani KSB Dibebaskan Polisi Usai Warga Tinggalkan Rusun

Ketua Kelompok Tani KSB Dibebaskan Polisi Usai Warga Tinggalkan Rusun

Megapolitan
Polda Metro: Dua Oknum Polisi yang Tipu Petani di Subang Sudah Dipecat

Polda Metro: Dua Oknum Polisi yang Tipu Petani di Subang Sudah Dipecat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com