Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Sediakan Bus, Pilihan di Tangan Warga

Kompas.com - 06/02/2014, 19:41 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah Provinsi DKI Jakarta secara bertahap terus menambah transportasi massal. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan, partisipasi warga menjadi kunci keberhasilan program untuk mengatasi kemacetan.

Jokowi mengatakan, Pemprov DKI akan menambah 310 transjakarta dan 346 bus ukuran sedang berupa bus kota terintegrasi busway (BKTB). Bus-bus itu telah dirancang agar melewati beragam rute sehingga dapat menjaring masyarakat dari wilayah permukiman ke pusat bisnis.

"Kita kan siapin bus yang ada AC, nyaman. Tapi ya, terserah ke yang mau milih. Kalau milih metromini, silakan. Naik transjakarta, silakan. Naik kendaraan pribadi, silakan. Kan memang banyak pilihannya," kata Jokowi di Balaikota Jakarta, Kamis (6/2/2014) sore.

Jokowi optimistis dapat memperbanyak transportasi massal di Jakarta dan mampu merangsang pengguna kendaraan pribadi untuk pindah ke angkutan umum tersebut. Menurut Jokowi, secara psikologis, orang akan memilih sesuatu yang dianggap lebih nyaman ketimbang bermacet-macetan.

Dalam waktu dekat, Dinas Perhubungan DKI Jakarta akan meluncurkan 346 BKTB dengan 20 rute baru di Jakarta. Dari jumlah itu, ada 18 bus yang diluncurkan untuk BKTB rute Pantai Indah Kapuk-Monumen Nasional. Adapun 328 bus sisanya akan ditambahkan seiring dengan kesiapan pengemudi serta kondektur oleh Unit Pengelola Transjakarta. Jokowi memastikan bahwa ratusan bus itu akan diluncurkan tahun ini.

Tak hanya BKTB, Dishub DKI juga mengadakan 310 bus baru transjakarta. Sebanyak 90 bus telah beroperasi. Sisanya akan berlanjut hingga akhir Februari 2014. Sebanyak 30 bus pertama beroperasi di dua koridor, yakni Koridor II ekspres Pulogadung-Senayan dan Koridor III ekspres Kalideres-Harmoni-Bundaran Senayan. Adapun 30 bus selanjutnya beroperasi di Koridor VIII ekspres Ancol-PGC dan Koridor III Lebak Bulus-Harmoni. Sebanyak 30 bus lain beroperasi di Koridor IX, yakni Pinang Ranti-Pluit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Pembunuh Pedagang Perabot di Duren Sawit, Ternyata Anak Kandung Sendiri

Polisi Tangkap Pembunuh Pedagang Perabot di Duren Sawit, Ternyata Anak Kandung Sendiri

Megapolitan
Diduga Korsleting, Bengkel Motor Sekaligus Rumah Tinggal di Cibubur Terbakar

Diduga Korsleting, Bengkel Motor Sekaligus Rumah Tinggal di Cibubur Terbakar

Megapolitan
Kardinal Suharyo Tegaskan Gereja Katolik Tak Sama dengan Ormas Keagamaan

Kardinal Suharyo Tegaskan Gereja Katolik Tak Sama dengan Ormas Keagamaan

Megapolitan
Ditawari Izin Tambang, Kardinal Suharyo: Itu Bukan Wilayah Kami

Ditawari Izin Tambang, Kardinal Suharyo: Itu Bukan Wilayah Kami

Megapolitan
Pemuda yang Sekap dan Aniaya Kekasihnya di Pondok Aren Ditangkap Polisi

Pemuda yang Sekap dan Aniaya Kekasihnya di Pondok Aren Ditangkap Polisi

Megapolitan
Pengelola Rusunawa Marunda Lapor Polisi soal Penjarahan Sejak 2023

Pengelola Rusunawa Marunda Lapor Polisi soal Penjarahan Sejak 2023

Megapolitan
Paus Fransiskus Kunjungi Indonesia: Waktu Singkat dan Enggan Naik Mobil Antipeluru

Paus Fransiskus Kunjungi Indonesia: Waktu Singkat dan Enggan Naik Mobil Antipeluru

Megapolitan
Pedagang Perabot di Duren Sawit Tewas dengan Luka Tusuk

Pedagang Perabot di Duren Sawit Tewas dengan Luka Tusuk

Megapolitan
Tak Disangka, Grafiti Bikin Fermul Belajar Mengontrol Emosi

Tak Disangka, Grafiti Bikin Fermul Belajar Mengontrol Emosi

Megapolitan
Sambut Positif jika Anies Ingin Bertemu Prabowo, PAN: Konsep 'Winner Takes All' Tidak Dikenal

Sambut Positif jika Anies Ingin Bertemu Prabowo, PAN: Konsep "Winner Takes All" Tidak Dikenal

Megapolitan
Seniman Grafiti Ingin Buat Tembok Jakarta Lebih Berwarna meski Aksinya Dicap Vandalisme

Seniman Grafiti Ingin Buat Tembok Jakarta Lebih Berwarna meski Aksinya Dicap Vandalisme

Megapolitan
Kunjungan Paus ke Indonesia Jadi yang Kali Ketiga Sepanjang Sejarah

Kunjungan Paus ke Indonesia Jadi yang Kali Ketiga Sepanjang Sejarah

Megapolitan
Kardinal Suharyo: Kunjungan Paus Penting, tapi Lebih Penting Mengikuti Teladannya

Kardinal Suharyo: Kunjungan Paus Penting, tapi Lebih Penting Mengikuti Teladannya

Megapolitan
Paus Fransiskus Akan Berkunjung ke Indonesia, Diagendakan Mampir ke Istiqlal hingga GBK

Paus Fransiskus Akan Berkunjung ke Indonesia, Diagendakan Mampir ke Istiqlal hingga GBK

Megapolitan
Warga Langsung Padati CFD Thamrin-Bundaran HI Usai Jakarta Marathon

Warga Langsung Padati CFD Thamrin-Bundaran HI Usai Jakarta Marathon

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com