Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Bantaran Sentiong Ingin Segera Pindah Ke Rusun Komarudin

Kompas.com - 16/02/2014, 20:01 WIB
Fitri Prawitasari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Warga bantaran Kali Sentiong yang belum direlokasi mengatakan ingin segera tinggal di rumah susun Komarudin menyusul sebagian warga yang telah dipindahkan ke sana beberapa waktu lalu.

Uma'ah, salah satu warga RT 16, RW 09, Kebon Kosong mengatakan, saat rumahnya terkena penertiban Pemprov DKI lantaran berada persis di sisi bantaran Kali Sentiong, dia tidak mau tinggal di rusun. Ia ingin mencari tempat tinggal yang masih di sekitar wilayah tersebut. Namun, kini ia berubah pikiran.

"Tadinya mah maunya cari kontrakan deket sini aja. Tapi kata anak sudah duluan di sana enak, suasananya ramai. Malah ramai di sana dari pada di sini," ucapnya ketika ditemui, Minggu (16/2/2014).

Uma'ah atau yang kerap dipanggil Ibu Joko itu mengakui, rumah yang ditempatinya bukanlah merupakan rumah milik atau warga setempat menyebutnya dengan rumah "bodong". Maka dirinya pasrah dengan penertiban berupa penggusuran itu.

Serupa dengan Uma'ah, Sunarti mengatakan hal yang sama ingin tinggal di rumah susun lantaran melihat beberapa tetangganya yang telah tinggal di sana. "Iya mau sih cepat tinggal di sana," ucapnya.

Kasmin, Ketua RT 16, RW 09, Kebon Kosong, mengatakan, ada 96 kepala keluarga di wilayahnya yang terkena pembenahan. Mereka adalah warga yang tinggal hingga 15 meter dari bantaran kali.

Penertiban warga di bantaran Kali Sentiong dimulai Minggu (16/2/2014) tepatnya di Jalan Catur Tunggal, Kelurahan Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat. Camat Kemayoran, Iyan Sopian Hadi menjelaskan ada sekitar 200 bangunan yang ditertibkan berada di sekitar Kali Sentiong. Sedangkan hari ini baru sekitar 30 bangunan yang ditertibkan.

Ratusan bangunan tersebut ditargetkan akan rata dengan tanah selama satu minggu untuk pembuatan jalan inspeksi dan pembuatan tanggul Kali Sentiong. "Bangunan sudah mulai dibongkar menggunakan eskavator. Warga sebagian sudah mulai pindah ke Rusun Komarudin," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Megapolitan
Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Megapolitan
Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Megapolitan
Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Megapolitan
Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada 'Study Tour' ke Luar Kota

Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada "Study Tour" ke Luar Kota

Megapolitan
RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

Megapolitan
Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Megapolitan
Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Megapolitan
Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Megapolitan
Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Megapolitan
Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Megapolitan
Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar 'Video Call' Bareng Aipda Ambarita

Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar "Video Call" Bareng Aipda Ambarita

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com