Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemilik Langgar Aturan, 43 Unit Rusun Cakung Barat Disegel

Kompas.com - 20/02/2014, 13:43 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Puluhan unit Rumah Susun Cakung Barat di Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur, disegel oleh pihak pengelola rusun. Sebagian unit rusun tersebut dipindahtangankan atau tidak pernah ditempati lebih dari batas waktu yang ditentukan.

"Hari ini, total ada 43 unit yang disegel dari dua blok yaitu blok A dan blok B," kata Kepala Seksi Pelayanan Unit Pengelola Rusun DKI Wilayah III Ledy Natalia, saat ditemui di Rusun Cakung Barat, Kamis (20/2/2014).

Ledy menyatakan, unit rusun yang disegel itu ada yang tidak sesuai dengan ketentuan surat perjanjian penempatan, yakni terjadi pengalihan kepemilikan, atau pemilik tidak menempati unit rusun lebih dari 15 hari. Meski pun mereka tetap membayar biaya retribus sewa, bangunan yang ditinggal lebih 15 hari tetap disegel.

Pihaknya menyatakan sudah menyampaikan surat teguran kepada para pelanggar tersebut sejak tahun 2013. "Awal-awal itu kan kita kasih surat teguran, bahkan Desember (2013) kita kasih surat untuk legalitas tapi tidak diurus juga," ujar Ledy.

Saat ini, pihaknya telah memberikan surat segel berwarna merah pada tiap unit rusun yang menyalahi aturan. Surat segel tersebut menyatakan bahwa unit rusun tersebut dalam penguasaan Unit Pengelolah Rumah Susun Wilayah III Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah Daerah Provinsi Jakarta.

Penghuni diminta untuk segera mengosongkan unit itu dalam waktu 7x24 jam, mulai Kamis ini. Apabila tidak dilakukan, maka akan dilakukan pengosongan secara paksa sesuai ketentuan. Penghuni diminta mengurus hal tersebut di kantor Dinas Perumahan di Jati Baru, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Untuk segel berwarna merah, penghuni akan dikeluarkan dari rusun. Namun, bagi penghuni yang hendak mengajuk pengalihan kepemilikan, bisa diberikan kesempatan mengajukan balik nama. Tatapi pihaknya berencana tidak akan memberlakukan balik nama terhadap mereka yang mengajukan.

"Nanti, besok-besok dia nunjuk lagi ke adiknya, sementara tujuan kita untuk yang benar-benar tidak punya rumah yang masuk. Makanya, untuk memutus mata rantai dua-duanya kita tidak izinkan," ujar Ledy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Megapolitan
Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Megapolitan
Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Megapolitan
Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Megapolitan
Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada 'Study Tour' ke Luar Kota

Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada "Study Tour" ke Luar Kota

Megapolitan
RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

Megapolitan
Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Megapolitan
Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Megapolitan
Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Megapolitan
Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Megapolitan
Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Megapolitan
Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar 'Video Call' Bareng Aipda Ambarita

Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar "Video Call" Bareng Aipda Ambarita

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com