Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Sambut Positif Bus Tingkat Wisata di Jakarta

Kompas.com - 20/02/2014, 19:29 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Pekan ini Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta menguji coba pengoperasian bus tingkat wisata. Warga yang ikut dalam uji coba itu merasa terkesan, tetapi juga memberikan catatan atas bus tersebut.

Uji coba itu antara lain diikuti oleh anggota Association of the Indonesian Tours & Travel Agencies (ASITA) DKI Jakarta. Tetty Arianto (45), salah satu anggota Asita yang diundang Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta untuk ikut serta dalam uji coba, memuji keberadaan bus tersebut.

"Rata-rata di kota besar memang sudah seharusnya memiliki ini (bus tingkat pariwisata). Thank you, Pak Jokowi, Pak Ahok," katanya sembari mengangkat kedua jempol kepada Kompas.com, Kamis (20/2/2014) siang.

Menurut Tetty, perusahaan travel tempatnya bekerja perlu menguji coba bus tersebut. Dengan demikian, mereka dapat menceritakan kepada klien mereka yang sebagian besar adalah turis asing. "Kita ini kan bisnis tidak kelihatan, jadi harus coba dulu sebelum kita ceritakan ke klien," ujarnya.

Kasriyono (50), seorang karyawan, menyempatkan diri untuk mencoba bus tingkat wisata saat melaju dari pintu barat Monumen Nasional. Kasriyono cukup puas saat naik bus itu. Menurutnya, tempat duduknya sudah nyaman, AC-nya pun dingin. Namun, ia menyayangkan plafon di lantai atas bus terlalu pendek.

"Deck-nya kurang tinggi, kalau bule jalan bisa mentok. Tingginya perlu disesuaikan," katanya kepada Kompas.com.

Menurut Kasriyono, posisi kamera CCTV di tengah plafon bus bisa jadi mengganggu penumpang jangkung yang sedang berjalan. Jika penumpang tidak memperhatikan keberadaan kamera tersebut, kepalanya bisa terantuk kamera.

Sopir bus tersebut, Sumiyati (43) mengatakan, tinggi plafon bus ini sudah dihitung dan diperkirakan dengan cermat. "Kalau lebih tinggi lagi nanti enggak bisa lewat jembatan. Kan biasanya itu (jembatan) tingginya 5 meter. Rambu-rambu di jalan juga sama," ujarnya.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta Arie Budhiman memastikan bahwa bus wisata tersebut sudah memenuhi standar internasional. Bus itu juga sudah lulus sertifikasi dari Kementerian Perhubungan.

Uji coba bus dilaksanakan untuk membiasakan para petugas melayani penumpang di dalam bus. Bus double decker itu diuji coba hingga Minggu (23/2/2014). Pada Senin keesokan harinya, kelima bus wisata tersebut akan berkeliling Jakarta dan dioperasikan untuk umum.

Rute yang ditempuh mulai dari Bundaran Hotel Indonesia (HI)-Sarinah-Museum Nasional-Halte Santa Maria-Pasar Baru-Gedung Kesenian Jakarta-Masjid Istiqlal-Istana Merdeka-Monas-Balaikota-Sarinah, dan kembali ke Bundaran HI. Bus hanya akan berhenti di setiap halte untuk menaikkan dan menurunkan penumpang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com