"Memang sekitar bulan Agustus atau September, Pak Gubernur sempat menyampaikan di rumah dinasnya untuk dilakukan sterilisasi," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Biro Daerah dan Kerja Sama Luar Negeri Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Heru Budi Hartono di Kantor Wali Kota Jakarta Utara, Jumat (21/2/2014).
Heru mengaku sudah mengetahui siapa orang yang melakukan sadapan tersebut, begitu juga dengan Jokowi. Namun, dia enggan menyebutkan nama orangnya, begitu juga jenis alat sadapnya.
"Namanya juga mereka spionase, kalau orangnya itu sudah lama berkecimpung di bidang sadapan. Kita sudah tahu, dunia intelijen ya seperti itu, dan saya tahu siapa orangnya, Pak Gubernur pun sudah tahu," ujarnya.
Menurut pria yang juga menjabat sebagai Wali Kota Jakarta itu, kasus penyadapan merupakan hal yang wajar di kalangan pejabat. Hanya, kewaspadaan perlu ditingkatkan, terutama di Taman Suropati, yang tepat berada di depan rumah dinas Gubernur DKI.
Banyaknya kendaraan yang parkir di sekitar taman, kata Heru, perlu diwaspadai. Sebab, saat ini, banyak alat sadap yang bisa tersambung ke dalam sound system mobil.
Heru mengaku dirinya juga mempunyai alat sadap di ponsel. Alat itu bisa memberi informasi nama dan lokasi orang yang menelepon atau mengirimkan pesan singkat. Alat tersebut, kata dia, juga bisa memonitor dari dalam mobil.