Pelaku langsung kabur, lari menuruni tangga, entah kabur ke mana. Korban yang terjatuh pun duduk karena lemas ketakutan, ia tidak memperhatikan arah lari pelaku.
Korban yang dalam keadaan terpukul dan tertekan melanjutkan berjalan kaki ke kantornya, sekitar 300 meter dari JPO itu. Dengan menguatkan diri dan diantar teman kantornya, korban melapor ke Polsek Metro Tanah Abang.
”Saya masih trauma sekali. Ternyata teman sekantor saya juga pernah jadi korban di JPO itu oleh pelaku yang sama, tapi tidak lapor polisi. Kemarin di kantor polisi kami diperlihatkan sejumlah foto orang yang sedang diincar atau dicari polisi. Kami mengenali orang di salah satu foto itu penjahat tersebut,” tuturnya, Minggu siang.
Polisi yang segera mencari pelaku akhirnya berhasil memergoki pelaku, yakni Ivan, di jalan di depan Kantor BPK, juga tidak seberapa jauh dari JPO.
”Dia kami tangkap sekitar pukul 15.00. Dia melawan dan memberontak saat dibekuk. Diberi tembakan peringatan, masih melawan. Akhirnya, kami lumpuhkan dengan tembakan di kaki kanannya,” tutur Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Metro Tanah Abang Ajun Komisaris Ardiansyah, Minggu petang.
Menurut dia, pelaku mengaku sudah tiga kali masuk penjara karena kasus-kasus pencurian dengan kekerasan atau perampokan dan penodongan. Kejahatannya terhadap pejalan kaki di JPO dekat halte DPR/MPR sudah 10 kali. Dia baru sebulan lalu keluar dari Lembaga Pemasyarakatan Cipinang karena kasus perampokan.
”Saat ditangkap tadi, dia memang tengah menuju JPO itu untuk melakukan kejahatan yang sama. Dia pikir, sebagaimana sebelumnya, tidak ada korban yang melapor ke polisi. Uang hasil rampasan pelaku gunakan untuk beli baju, celana, dan berfoya-foya dengan pelacur di Bongkaran,” tutur Ardiansyah. (RTS/ART)