Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki: Tarif Transjakarta Ideal Rp 6.000

Kompas.com - 27/03/2014, 22:50 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan bahwa salah satu tujuan pendirian PT Transportasi Jakarta adalah memperbaiki layanan bus transjakarta menjadi lebih profesional, menguntungkan, dan tak terlalu bergantung pada subsidi yang diberikan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

"Jadi nanti bisa dihitung berapa tiket yang wajar (untuk masyarakat), tapi tetap bisa bikin untung tanpa harus menerima subsidi," kata Basuki, di Balaikota Jakarta, Kamis (27/3/2014).

Basuki memprediksi, tiket bus transjakarta yang ideal untuk saat ini berada dalam kisaran Rp 6.000. Tarif ini memungkinkan pengelola memberikan mutu layanan yang lebih baik. Selain itu, Basuki juga mengatakan, keberadaan PT Transportasi Jakarta mempercepat proses integrasi tiket antara bus transjakarta dan bus lain, ataupun antara bus transjakarta dan layanan kereta rel listrik (KRL).

"Kalau Rp 6.000, artinya Rp 12.000 per hari. Tapi dengan tarif itu, penumpang akan bisa naik bus apa saja dan bisa digabung juga dengan layanan kereta api. Makanya, yang menghitung begini harus kalangan profesional. Karena itu, kita rekrut orang bank dan juga orang kereta api dalam rangka menyatukan kereta api dan bus," jelasnya.

Apabila nantinya tak ada lagi subsidi untuk layanan bus transjakarta, lanjut Basuki, maka Pemprov DKI bisa fokus meningkatkan pelayanan bus wisata. Basuki mengutarakan, ia ingin agar bus wisata tidak hanya menjadi alat transportasi pariwisata, tetapi juga transportasi jarak dekat untuk kawasan tengah kota.

"Itu akan membantu orang untuk jarak yang dekat. Misal dia berkantor di Medan Merdeka Barat, kalau mau ke Bundaran HI tinggal naik bus wisata saja yang gratis," tukas pria yang akrab disapa Ahok itu.

Seperti diberitakan, layanan bus transjakarta resmi berganti status menjadi perseroan terbatas (PT) per 27 Maret 2014. Peresmian perusahaan itu ditandai dengan penandatanganan yang dilakukan antara Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dan Direktur Utama PT Jakarta Propertindo Budi Karya Samadi di Balaikota Jakarta.

Pemprov DKI akan memiliki saham sebesar 99 persen, sedangkan sisanya dimiliki oleh PT Jakpro. Untuk modal awal, PT Transportasi Jakarta akan diberi suntikan dana sebesar Rp 1,5 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelajar Paket B Tewas Dikeroyok, Pelaku Emosi Dengar Pacar Dipukuli dan Diajak 'Ngamar'

Pelajar Paket B Tewas Dikeroyok, Pelaku Emosi Dengar Pacar Dipukuli dan Diajak "Ngamar"

Megapolitan
Satu Pengeroyok Pelajar Paket B di Kemang Tak Ditahan karena Masih di Bawah Umur

Satu Pengeroyok Pelajar Paket B di Kemang Tak Ditahan karena Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Keluarga 'Vina Cirebon' Setuju Hotman Paris Dorong Jokowi Bentuk Tim Pencari Fakta

Keluarga "Vina Cirebon" Setuju Hotman Paris Dorong Jokowi Bentuk Tim Pencari Fakta

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Ditangkap Saat Terlelap di Rumah

Pemeras Ria Ricis Ditangkap Saat Terlelap di Rumah

Megapolitan
Oknum Dishub DKI yang Palak Sopir Pikap Disanksi Demosi dan Pemotongan Tunjangan

Oknum Dishub DKI yang Palak Sopir Pikap Disanksi Demosi dan Pemotongan Tunjangan

Megapolitan
Kakek Dituduh Cabuli Cucunya di Depok, Kini Nenek Laporkan Balik Menantu atas Penggelapan Motor

Kakek Dituduh Cabuli Cucunya di Depok, Kini Nenek Laporkan Balik Menantu atas Penggelapan Motor

Megapolitan
Dishub DKI Beri Sanksi Demosi Anggotanya yang Palak Sopir Pikap Rp 50.000

Dishub DKI Beri Sanksi Demosi Anggotanya yang Palak Sopir Pikap Rp 50.000

Megapolitan
Hotman Paris Sebut Kasus 'Vina Cirebon' Tak Akan Dapat Keadilan Hukum meski Pegi Dinyatakan Bersalah

Hotman Paris Sebut Kasus "Vina Cirebon" Tak Akan Dapat Keadilan Hukum meski Pegi Dinyatakan Bersalah

Megapolitan
Hotman Paris Bongkar Peran Dua DPO Kasus 'Vina Cirebon' yang Dianggap Fiktif dan Dihapus

Hotman Paris Bongkar Peran Dua DPO Kasus "Vina Cirebon" yang Dianggap Fiktif dan Dihapus

Megapolitan
Sendi Fardiansyah, Sespri Iriana, Optimistis Diusung Parpol Maju Cawalkot Bogor

Sendi Fardiansyah, Sespri Iriana, Optimistis Diusung Parpol Maju Cawalkot Bogor

Megapolitan
Dikira Disekap, Ternyata Satu Keluarga Ini Sedang Diminta Tanggung Jawab karena Gelapkan Uang Perusahaan

Dikira Disekap, Ternyata Satu Keluarga Ini Sedang Diminta Tanggung Jawab karena Gelapkan Uang Perusahaan

Megapolitan
Robby Purba-Marlene Minta Maaf atas Video Sekuriti Pukul Anjing yang Viral

Robby Purba-Marlene Minta Maaf atas Video Sekuriti Pukul Anjing yang Viral

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 12 Juni 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 12 Juni 2024

Megapolitan
Kasus Sekuriti Plaza Indonesia Pukul Anjing: Dibenarkan Pakar, tapi 'Dirujak' Netizen

Kasus Sekuriti Plaza Indonesia Pukul Anjing: Dibenarkan Pakar, tapi "Dirujak" Netizen

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling Jakarta 12 Juni 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling Jakarta 12 Juni 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com