Sebelum bekerja dengan majikannya di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Iis bekerja sebagai penjual minuman ringan di lantai dasar Pasar Senen Jaya milik H Masjun. Dari jualan minuman ringan, Iis mendapat upah Rp 1.000 setiap gelas yang ia jual. Satu hari bekerja, Iis mengaku mendapatkan uang Rp 50.000.
Namun, karena kios minuman ringan yang dikelolanya akan bangkrut, Iis pun mencari pekerjaan lain dan tidak sengaja bertemu dengan Wati, salah satu penyalur pembantu rumah tangga di kawasan Senen.
"Dibawa ke yayasan sama ibu Wati. Selama dua minggu saya tinggal di yayasan, habis itu seminggu kemudian tinggal di rumah nyonya," kata Iis di RSUD Koja, Jakarta Utara, Sabtu (29/3/2014).
Selama menjadi pembantu rumah tangga, kata Iis, ia dijanjikan mendapat upah sebesar Rp 150.000 per minggu. Namun, lantaran baru seminggu bekerja, maka ia baru mendapatkan upah Rp 150.000 saja.
Iis juga mengungkapkan, dirinya bekerja karena ingin memberikan kejutan untuk ayahnya. "Pokoknya pengin pulang bawa duit banyak buat Opa (ayahnya)," kata Iis.
Namun, ternyata Iis yang menerima "kejutan". Dia mendapatkan Iqbal, putranya semata wayang, terbaring dengan luka-luka di ruang Pediatric Intensive Care Unit (PICU) RS Koja, Jakarta Utara. Dia bahkan sempat terkulai lemas melihat kondisi anaknya itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.