"Kalau 'cabe-cabean' tahu, tapi soal di sini (wilayah Cilandak) baru dengar ini," kata Kepala Kepolisian Sektor Cilandak Komisaris (Pol) HM Sungkono kepada Kompas.com, Kamis (3/4/2014).
Sungkono menjelaskan, pihaknya tidak bisa menindak tanpa ada yang melapor. Hingga saat ini, Polsek Cilandak belum menerima pengaduan dari masyarakat soal praktik "cabe-cabean" ini.
Begitu juga dengan Polres Jakarta Selatan. Polres belum memberikan perhatian khusus terhadap fenomena "cabe-cabean" tersebut.
Menurut salah satu staf Satuan Pembinaan Masyarakat Kepolisian Resor Metro Jakarta Selatan Aiptu Endang W, "cabe-cabean" hanya satu dari realita masyarakat yang banyak terjadi di Ibu Kota.
"Bisa jadi karena lapangan pekerjaan yang semakin sempit lalu kemiskinan mengancam jadilah mereka begitu," katanya.
Sebelumnya diberitakan, ada tiga titik di kawasan Jakarta Selatan yang menjadi tempat praktik "cabe-cabean", yakni Jalan Fatmawati, Kemang, dan Taman Ayodya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.