Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harapan Jemaat GKI Yasmin kepada Wali Kota Bogor Terpilih

Kompas.com - 04/04/2014, 07:33 WIB
Adysta Pravitra Restu

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pergantian kepemimpinan di Kota Bogor memberi harapan bagi jemaat Gereja Kristen Indonesia (GKI) Yasmin. Mereka menyurati Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto untuk memberi dukungan dan mengungkapkan harapan.

"Surat ini berisi harapan dan dukungan untuk Pak Bima Arya," ujar Bona Sigalingging, juru bicara GKI Yasmin, pada Kamis (3/4/2014) di Wahid Institute, Jakarta.

Dalam surat tersebut, pengurus dan jemaat GKI Yasmin mengharapkan agar mereka bisa terbebas dari diskriminasi yang selama ini dialami. Mereka menginginkan kembali hak beribadah sesuai dengan agama dan kepercayaan mereka di gereja yang sah di Perumahan Taman Yasmin, Jalan KH Abdullah bin Nuh kav 31, Bogor.

Mereka menyatakan, gereja telah dirampas oleh Wali Kota Bogor terdahulu, Diani Budiarto, dengan melawan putusan Mahkamah Agung dan Ombudsman RI. GKI Yasmin bersama Lintas Iman (kelompok yang selama ini mendampingi mereka) memperjuangkan penegakan hukum dan konstitusi terhadap permasalahan yang sudah menahun tersebut. 

Selain itu, mereka mendukung penuh Bima Arya untuk bertindak benar dalam masa kepemimpinannya. Mereka menungkapkan, munculnya sosok pemimpin alternatif ini dapat mengubah kualitas pelayanan positif, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, menata perkotaan, dan menegaskan bahwa Kota Bogor memiliki supremasi hukum, berkeadilan, dan memelihara keberagaman sesuai UUD 1945.

GKI Yasmin memastikan, jika Bima Arya patuh pada hukum dan konstitusi, maka artinya ia menorehkan satu kinerja nyata sebagai kepala daerah di kota hujan tersebut. Pada akhir surat, terdapat dukungan penuh terhadap GKI Yasmin.

Surat ditandatangani oleh Ketua dan Sekretaris GKI Yasmin, Aliansi Nasional Bhinneka Tunggal Ika (ANBTI), Alissa Wahid, Indonesian Legal Research Centre (IRLC), Kontras, Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta, Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI), Setara Institute, Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid, The Wahid Institute, dan Todung Mulya Lubis.

Surat ini nantinya akan diserahkan langsung ke kediaman Bima Arya di Bogor pada Jumat (4/4/2014) pukul 10.00. GKI Yasmin menyertakan enam perwakilan untuk berbincang langsung dengan wali kota tersebut, esok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com