Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengelola Rusun Pinus Elok Terpaksa Berutang

Kompas.com - 15/04/2014, 15:24 WIB
Agita Tarigan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -- Para pekerja di Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusun) Pinus Elok, Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur, terpaksa berutang untuk membeli keperluan sehari-hari. Sebab, gaji tiga bulan belum juga dibayar.

“Pekerja kan juga butuh makan, ya akhirnya ngutang dulu deh,” kata Yadi, petugas sekuriti Blok B Rusun Pinus Elok, kepada Kompas.com, Selasa (15/4/2014).

Yadi mengatakan, lantaran tak punya dana, ia berutang ke beberapa pemilik warung makan di sekitar Rusun Pinus Elok. Hal ini sudah dilakukannya sejak satu bulan lalu. Menurut dia, upah yang diberikan sebelumnya tak tersisa lagi karena harus membayar keperluan rumah tangga.

Selain itu, sejumlah uang simpanannya juga hampir habis digunakan untuk membiayai kehidupannya sehari-hari. Menurut Frida, staf pengelola administrasi di Rusun Pinus Elok bukan hanya sekuriti yang terpaksa berutang. Sejumlah pekerja mencakup staf administrasi, bagian kebersihan, dan pekerja teknisi di rusun juga melakukan hal tersebut karena belum menerima gaji.

Seharusnya gaji diterima pada tanggal 5 setiap bulannya. Namun, sejak Februari, upah para pegawai di Rusun Pinus Elok tersendat. Frida mengaku telah mencoba menghubungi Kepala Unit Pengelola Rusun, tetapi ia tak mendapat kepastian mengenai waktu pemberian gaji.

Kepala Unit Pengelola Rusun Wilayah III Jefyodya Julyan mengatakan, belum cairnya dana anggaran upah pegawai menjadi penyebab utama terhambatnya pembayaran gaji para pekerja di rusun hingga hari ini. Jefy mengatakan, kemungkinan besar gaji para karyawan akan cair pada minggu ini. Selanjutnya, dana tersebut akan langsung digunakan untuk membayar tunggakan gaji para pengelola rusun.

Namun, hingga kini ia tak dapat memastikan kapan tepatnya dana tersebut akan cair. Terdapat 34 pekerja di Rusun Pinus Elok. Mereka adalah 18 petugas sekuriti, 4 staf administrasi, 9 staf kebersihan, dan 3 orang teknisi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Megapolitan
Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com