Rifqi (8), salah satu bocah yang sedang bermain di sekitar tangga, mengaku sangat terganggu dengan aroma tidak sedap tersebut. "Iya bau banget di sini (tangga) tempat sampah itu sih," ujarnya kepada Kompas.com, Jumat (18/7/2014).
Namun, ia bersama kelima anak lainnya marasa sudah terbiasa dengan aroma tersebut. Mereka tetap asyik bermain di sekitar tangga yang merupakan sumber bau tersebut.
Sementara itu, Dewi (25), warga rusun lainnya, selalu menutup hidungnya dengan sapu tangan miliknya lantaran tidak kuat dengan aroma tidak sedap tersebut.
"Agak mual kalau lewat sini (tangga), tapi mau bagaimana lagi kan harus lewatin tangga kalau mau masuk ke rumah," ujar perempuan yang tengah hamil 4 bulan tersebut.
Sementara itu, Koordinator Kebersihan di Rusun Marunda Haposan mengatakan, tempat pembuangan sampah itu tetap menimbulkan bau busuk meskipun dalam kondisi kosong. "Namanya juga tempat penampungan walaupun tidak ada sampahnya ya tetap ada baunya," ujarnya.
Ia menjelaskan, sampah baru diangkut ketika tumpukan sudah setinggi sekitar 1 meter. Setiap dua petugas kebersihan bertanggung jawab atas tiga gedung di rusun. Akibatnya, beberapa blok tidak terpegang.
Terlebih lagi, gaji para petugas kebersihan pun belum turun sejak 3 bulan yang lalu sampai saat ini. "Karena enggak digaji, ya anak-anak juga jadi kurang semangat," ujarnya.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan