Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKL Kolong Jembatan Slipi Pasrah jika Ditertibkan

Kompas.com - 04/06/2014, 11:40 WIB
Nadia Zahra

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Sebagian besar para pedagang kaki lima (PKL) liar di kolong jembatan layang Slipi mengaku belum mendapatkan sosialisasi dari camat setempat. Mereka belum mengetahui bahwa kolong-kolong jembatan layang yang selama ini menjadi tempat mereka berjualan akan "disulap" menjadi ruang terbuka hijau (RTH).

"Mana belum dikasih tau. Biasanya kalau ada pemberitahuan dari Pak Camat suka kasih tahu kita di sini, tapi belum ada, tuh," kata penjual rokok dan minuman, Marudin, Rabu (4/6/2014).

Senada dengan Marudin, penjual nasi bernama Bahri mengaku belum menerima informasi dari pemerintah maupun aparat terkait. Menurut dia, berjualan di kolong jembatan yang menghubungkan Jalan Kemanggisan dan Jalan KS Tubun itu sangat memberikan keuntungan sebab banyak karyawan kantor mampir ke warung miliknya. Dan jika ada rencana demikian, Bahri sangat menyayangkan kebijakan tersebut.

"Belum dapat info saya, tapi kalau kejadian ya sudah terima saja. Mau bagaimana lagi, kita kan emang di pihak yang lemah, ha-ha-ha," keluh Bahri sambil tertawa melayani pengunjung.

Sebagian pedagang yang ditemui Kompas.com mengaku pasrah bila lokasi usaha mereka di kolong jembatan layang (flyover) Slipi tersebut dalam waktu dekat akan dibongkar oleh Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Barat.

Dihubungi secara terpisah, Kepala Camat Palmerah Agus Triyono mengatakan, pihaknya sudah melakukan persiapan. Mereka sudah melakukan pendataan dari jumlah keseluruhan para PKL di kolong jembatan layang Slipi tersebut. Selanjutnya, akan dilakukan sosialisasi kepada mereka untuk membebaskan lahan tersebut menjadi ruang terbuka hijau (RTH).

"Ya, rencananya kami ingin relokasikan pedagang itu semua ke dalam Pasar Slipi Jaya. Tapi sambil masih cari solusi lain juga," katanya.

Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sedang menyiapkan rencana untuk membenahi titik-titik di kolong jalan layang (flyover) yang selama ini dijadikan tempat tinggal oleh para pemukim liar. Nantinya, kata Basuki, titik-titik di kolong jalan layang akan disulap menjadi taman yang dapat dipergunakan untuk lokasi berdagang para pedagang kaki lima (PKL) maupun area untuk olahraga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga Matraman Keluhkan Air Mati Setiap Malam, Berbulan-bulan Tak Ada Perbaikan

Warga Matraman Keluhkan Air Mati Setiap Malam, Berbulan-bulan Tak Ada Perbaikan

Megapolitan
'Ada Pedagang Warkop Kecil di Pinggir Jalan, Bisa Kasih Hewan Kurban ke Sini...'

"Ada Pedagang Warkop Kecil di Pinggir Jalan, Bisa Kasih Hewan Kurban ke Sini..."

Megapolitan
Penghuni Kolong Jembatan Keluhkan Air Sungai Ciliwung Bau Usai Pemotongan Hewan Kurban

Penghuni Kolong Jembatan Keluhkan Air Sungai Ciliwung Bau Usai Pemotongan Hewan Kurban

Megapolitan
Waswasnya Warga yang Tinggal di Kolong Jembatan Jalan Sukabumi pada Musim Hujan...

Waswasnya Warga yang Tinggal di Kolong Jembatan Jalan Sukabumi pada Musim Hujan...

Megapolitan
Jumlah Kambing Kurban di Masjid Sunda Kelapa Menurun, Pengurus: Kualitas yang Utama, Bukan Kuantitas

Jumlah Kambing Kurban di Masjid Sunda Kelapa Menurun, Pengurus: Kualitas yang Utama, Bukan Kuantitas

Megapolitan
Lebaran yang Seperti Hari Biasanya di Kolong Jembatan Jalan Sukabumi

Lebaran yang Seperti Hari Biasanya di Kolong Jembatan Jalan Sukabumi

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Tersangka Pemalsuan Uang Rp 22 Miliar di Jakarta Barat

Polisi Tangkap 3 Tersangka Pemalsuan Uang Rp 22 Miliar di Jakarta Barat

Megapolitan
Ibu Asal Bekasi yang Cabuli Anaknya Jalani Tes Kesehatan Mental

Ibu Asal Bekasi yang Cabuli Anaknya Jalani Tes Kesehatan Mental

Megapolitan
OTK Konvoi di Kemayoran, Tembak Warga Pakai 'Airsoft Gun'

OTK Konvoi di Kemayoran, Tembak Warga Pakai "Airsoft Gun"

Megapolitan
Jumlah Kambing yang Dikurbankan di Masjid Agung Sunda Kelapa Menteng Menurun Drastis

Jumlah Kambing yang Dikurbankan di Masjid Agung Sunda Kelapa Menteng Menurun Drastis

Megapolitan
Masjid Sunda Kelapa Bagikan 4.000 Kantong Daging Kurban, Ada dari Ma'ruf Amin hingga Megawati

Masjid Sunda Kelapa Bagikan 4.000 Kantong Daging Kurban, Ada dari Ma'ruf Amin hingga Megawati

Megapolitan
Anies Baswedan: Lebih Penting 'Ngomongin' Kampung Bayam...

Anies Baswedan: Lebih Penting "Ngomongin" Kampung Bayam...

Megapolitan
Anies Sembelih Sapi Kurban Sendiri: Saya Membayangkan Bagaimana Rasanya Menjadi Ibrahim

Anies Sembelih Sapi Kurban Sendiri: Saya Membayangkan Bagaimana Rasanya Menjadi Ibrahim

Megapolitan
Penjual Hewan Kurban di Bekasi Bikin Promo: Beli Sapi Gratis Domba dan Golok

Penjual Hewan Kurban di Bekasi Bikin Promo: Beli Sapi Gratis Domba dan Golok

Megapolitan
Anies Enggan Tanggapi Calon Kompetitor: Lebih Penting Memikirkan Nasib Warga

Anies Enggan Tanggapi Calon Kompetitor: Lebih Penting Memikirkan Nasib Warga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com