Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tidak Cukup Hanya Ada Angkutan, tetapi Harus Juga Aman

Kompas.com - 14/07/2014, 20:07 WIB

”Kalau naik transjakarta, tidak bisa sampai rumah. Mesti nyambung lagi dengan taksi atau bus lain. Belum lagi waktu tunggu bus yang lama. Untuk ke halte transjakarta juga ada persoalan tersendiri karena trotoar yang tidak nyaman dan aman,” kata warga Cempaka Putih itu.

Biaya pengeluarannya pun bertambah karena harus menggunakan taksi. Meskipun demikian, dia memprioritaskan keselamatan daripada uang yang harus dikeluarkannya.

Di lapangan, sejumlah jembatan menuju halte transjakarta masih gelap. Salah satunya di Manggarai. Trotoar untuk pejalan kaki juga masih banyak yang beralih fungsi dan tanpa penerangan jalan.

Ketua Koalisi Pejalan Kaki Alfred Sitorus mengatakan, perbaikan sistem transportasi massal secara keseluruhan akan berimbas pada pengguna transportasi massal pada malam hari.

”Kalau trotoar diperbaiki sehingga nyaman dilalui pejalan kaki, masyarakat juga akan nyaman mengakses transportasi malam. Sekarang, kondisi trotoar masih banyak yang bolong. Penerangannya juga minim,” kata Alfred.

Selain itu, keamanan di dalam bus juga mesti mendapatkan perhatian dari pengelola.

Pemda di sekitar Jakarta juga mesti berkontribusi untuk menciptakan transportasi massal yang menyatu dengan Jakarta. Dengan demikian, warga komuter yang harus melakukan perjalanan hingga larut malam bisa mendapatkan pelayanan yang memadai sampai ke tempat tujuan.

”Kalau di seputar Jakarta, angkutan umum masih ada. Tetapi, untuk sampai pinggiran Jakarta, angkutan umum terbatas dan masih rawan terutama selepas pukul 23.00,” ucapnya.

Dalam kesempatan terpisah, Direktur PT Transportasi Jakarta ANS Kosasih mengatakan, pihaknya tengah merintis kerja sama dengan pihak kepolisian dan marinir untuk pengamanan di seluruh halte transjakarta. Total ada 220 titik halte transjakarta yang beroperasi saat ini.

Pengamanan dengan personel polisi dan TNI ini akan dilakukan selama jam operasional halte itu. ”Kejahatan yang terjadi di halte dan bus transjakarta menjadi perhatian kami. Kami berupaya agar hal-hal negatif yang pernah terjadi tidak terulang lagi,” kata Kosasih.

Selama ini, kejahatan yang pernah terjadi di angkutan massal, antara lain pelecehan seksual dan pencopetan.

Antisipasi lain yang dipersiapkan adalah optimalisasi penggunaan kamera pengintai (CCTV) di halte. Pemantauan gambar CCTV akan dipusatkan di ruang sentral operasional transjakarta. Saat ini, sebagian pemantauan dilakukan Dinas Perhubungan DKI. Dengan penyatuan ruang kontrol, diharapkan setiap kejadian di halte dan bus bisa terpantau dan segera ditindaklanjuti jika terjadi sesuatu yang mencurigakan.

M Akbar mengatakan, masih ada perbaikan infrastruktur penunjang transportasi massal yang belum selesai. ”Penerangan di trotoar dan jembatan menuju halte transjakarta ini belum sepenuhnya baik. Namun, kewenangan ini ada di Dinas Perindustrian dan Energi,” katanya.

Perubahan perlu terus dilakukan guna meningkatkan pelayanan angkutan massal. (ART)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Senin 1 Juli 2024, dan Besok : Tengah Malam lni Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Senin 1 Juli 2024, dan Besok : Tengah Malam lni Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Siasat Kakak Beradik Rekrut Selebgram untuk Promosikan Judi Online | 'Debt Collector' Keroyok Tukang Mi Ayam di Tangerang

[POPULER JABODETABEK] Siasat Kakak Beradik Rekrut Selebgram untuk Promosikan Judi Online | "Debt Collector" Keroyok Tukang Mi Ayam di Tangerang

Megapolitan
Gelar Jakarta Water Hero 2024, PAM Jaya Beri Apresiasi untuk Pahlawan Pelestari Air di Jakarta

Gelar Jakarta Water Hero 2024, PAM Jaya Beri Apresiasi untuk Pahlawan Pelestari Air di Jakarta

Megapolitan
Polisi Pegang Identitas Pelaku Penggelapan Mobil Bos Rental Korban Penganiayaan di Pati

Polisi Pegang Identitas Pelaku Penggelapan Mobil Bos Rental Korban Penganiayaan di Pati

Megapolitan
Polisi Terbitkan DPO Pelaku Penggelapan Mobil Bos Rental Korban Penganiayaan di Pati

Polisi Terbitkan DPO Pelaku Penggelapan Mobil Bos Rental Korban Penganiayaan di Pati

Megapolitan
Polisi Rekayasa Arus Lalu Lintas saat Acara HUT Bhayangkara di Monas

Polisi Rekayasa Arus Lalu Lintas saat Acara HUT Bhayangkara di Monas

Megapolitan
Pemkot Bogor Bakal Sanksi Tegas ASN yang Terlibat Judi 'Online'

Pemkot Bogor Bakal Sanksi Tegas ASN yang Terlibat Judi "Online"

Megapolitan
182.000 Peserta Bakal Hadir pada HUT Bhayangkara di Monas, Masyarakat Diminta Hindari Kepadatan Lalu Lintas

182.000 Peserta Bakal Hadir pada HUT Bhayangkara di Monas, Masyarakat Diminta Hindari Kepadatan Lalu Lintas

Megapolitan
Bocah yang Diduga Diculik Ternyata Dibawa Ibu Kandung, Kasus Berakhir Damai

Bocah yang Diduga Diculik Ternyata Dibawa Ibu Kandung, Kasus Berakhir Damai

Megapolitan
Bocah 4 Tahun Diduga Diculik di Jakpus, Ternyata Dibawa Ibu Kandungnya

Bocah 4 Tahun Diduga Diculik di Jakpus, Ternyata Dibawa Ibu Kandungnya

Megapolitan
Pemkot Bogor Keluarkan Larangan Judi Konvensional dan 'Online'

Pemkot Bogor Keluarkan Larangan Judi Konvensional dan "Online"

Megapolitan
Truk Trailer Tabrak Pembatas Jalan di Tol JORR, Sopir Tewas di Tempat

Truk Trailer Tabrak Pembatas Jalan di Tol JORR, Sopir Tewas di Tempat

Megapolitan
'Debt Collector' Keroyok Tukang Mi Ayam di Tangerang, Berawal dari Teriakan 'Maling'

"Debt Collector" Keroyok Tukang Mi Ayam di Tangerang, Berawal dari Teriakan "Maling"

Megapolitan
Fahira Idris: Calon Gubernur Jakarta Harus Prioritaskan Solusi Polusi Udara

Fahira Idris: Calon Gubernur Jakarta Harus Prioritaskan Solusi Polusi Udara

Megapolitan
Pria Paruh Baya Ditemukan Tewas di Aliran Sungai Cidepit Bogor

Pria Paruh Baya Ditemukan Tewas di Aliran Sungai Cidepit Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com