Bertempat di pinggir Jalan Lapangan Bola, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, pria yang sehari-hari bekerja sebagai sopir angkutan umum tersebut, bisa meraup keuntungan hingga Rp 200 juta per hari.
"Lapak Haji Asmawi" begitu sebutan para pembeli yang telah menjadi langganan Arif dan ayahnya selama bertahun-tahun.
Meski mampu mendapatkan keuntungan dalam jumlah besar, tradisi menjual daging kerbau tersebut hanya dilakukan tiga hari sebelum Hari Raya.
Pembeli yang datang berasal dari beberapa wilayah, di antaranya Kembangan, Srengseng, Kampung Rawa, dan Rawa Belong, Jakarta Barat. "Dari tahun 1960-an, kami sudah menjual daging kerbau di tempat ini sebelum Lebaran. Jadi maklum, nama ayah saya sudah dikenal banyak orang," ujar Arif, Jumat (25/7/2014).
Saat ditemui Jumat sore, Arif yang berjualan sejak pukul 09.00 pagi, telah berhasil menjual lima ekor kerbau. Untuk 1 kilo gram daging kerbau, Arif menjualnya seharga Rp 170.000.
Meskipun terbilang cukup mahal, Arif mengaku tak khawatir dagangannya tidak laku. Menurutnya, menyantap hidangan daging kerbau saat Lebaran, merupakan tradisi yang wajib dilakukan oleh masyarakat Betawi.
"Meskipun mahal, tetap diburu oleh orang Betawi, biasanya dipadukan dengan sayur ketupat, atau semur daging," kata Arif.
Di tempat tersebut, pembeli bisa melihat langsung proses penyembelihan kerbau, sehingga bisa memastikan sendiri kondisi daging kerbau yang masih segar. "Tak perlu khawatir dengan kondisi daging yang dijual. Di sini, bahkan pembeli bisa lihat proses penyembelihan kerbau," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.