Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Bantah Tahan Personel Satpol PP

Kompas.com - 04/08/2014, 19:50 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepolisian membantah pemberitaan di berbagai media bahwa ada anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta yang ditangkap saat penertiban kawasan Monas pada Sabtu (2/8/2014).

"Tidak ada penangkapan dan penahanan. Anggota Satpol PP itu hanya diperiksa sebagai saksi," kata Kapolsek Gambir AKBP Putu Putra Sadana saat dihubungi di Jakarta, Senin (4/8/2014).

Putu mengatakan pihaknya tidak berhak menahan personel Satpol PP karena saat itu status mereka baru sebagai saksi peristiwa. Ia menjelaskan, personel Satpol PP itu telah salah menertibkan pedagang kaki lima (PKL). Menurut Putu, pengunjung Monas justru juga turut ditertibkan.

Pihaknya pun telah memanggil beberapa anggota Satpol PP lainnya yang saat itu sedang melakukan penertiban untuk dimintai keterangan. Kendati demikian, ia enggan mengungkap identitas personel Satpol PP yang diamankan dan pihak mana yang melakukan pelaporan.

Beredar kabar bahwa warga yang terkena penertiban Satpol PP adalah seorang anggota TNI yang melindungi PKL Monas. Putu enggan berkomentar ketika ditanya tentang hal itu.

"Kalau benar TNI bersalah ya serahkan ke Garnisun atau Pangdam, kami tidak berhak," kata Putu.

Laporan adanya anggota Satpol PP diamankan kepolisian ini sempat membuat Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama geram. Pria yang akrab disapa Ahok itu pun mengaku siap melawan oknum yang melindungi PKL dan parkir liar di Monas.

Ahok mengatakan, saat ini kondisi Monas semakin semrawut. Para PKL dengan mudah membobol pagar dan berdagang di dalam Monas. Selain itu ada banyak preman yang "memeras" pengunjung Monas yang memarkir kendaraan.

Menurut Ahok, Pemprov DKI memiliki hak untuk menertibkan semua permasalahan itu. Sesuai dengan peraturan daerah (Perda) Nomor 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum.

Basuki pun telah bersedia memberi persenjataan lengkap pada personel Satpol PP. Mulai dari rompi anti peluru, pistol, alat kejut listrik, pisau, dan lainnya.

"(Senjata) Yang dilarang oleh Pak Jokowi kan hanya pentungan. Makanya kita pancing oknum itu pakai senjata tajam, baku tembak saja, karena kita punya hak di Monas," kata Basuki kesal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com